Banten Hits – Pasangan calon (paslon) Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Ikhsan Modjo dan Li Claudia Chandra menilai Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Panitia Pengawas Pilkada (Panwaskada) Kota Tangsel sebagai tim sukses (timses) salah satu paslon.
“Kami banyak mendapat pengaduan banyak terjadi pelanggaran yang dilakukan paslon lain, Tapi, setelah kami kaji pelanggaran ternyata juga dilakukan KPU dan Panwas,” kata Ketua Tim Kuasa Hukum Ikhsan Modjo-Li Claudia Chandra, Teddy Gusnaidi, Jum’at (4/9/2015).
Kata dia, KPU dan Panwas justru seolah bukan menjadi penyelenggara Pilkada namun malah menjadi timses. Panwas justru seolah membiarkan terjadinya pelanggaran-pelanggaran.
Salah satunya terkait dengan pernyataan salah satu anggota Panwaskada Tangsel, Muhammad Acep soal acara gerak jalan di Sektor 9 Bintaro, Pondok Aren yang dihadiri Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tangsel Airin Rachmi Diany-Benyamin Davnie. Teddy menilai, kegiatan tersebut sarat dengan kampanye.
“Acep malah berstatement kalau tidak ada unsur kampanye dalam kegiatan itu. Harusnya, Acep membaca ulang aturan main kampanye,” terangnya.
Ia juga menyinggung KPU Tangsel yang dianggapnya justru tidak memahami aturan dalam PKPU. Alasanya, sejak ditetapkannya kampanye 27 Agustus 2015, paslon Airin-Benyamin belum juga mengajukan cuti sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tangsel.
Pernyataan anggota KPU Tangsel Badrussalam yang menyebut jika belum mengantogi izin cuti, hanya timsesnya saja yang boleh berkampanye.
“Ini membuktikan, Badrussalam cuma membaca sepotong-sepotong pasal yang ada di PKPU 7 Tahun 2015 atau memang tidak mengerti aturan di PKPU,” tanyanya.
Tak hanya itu, Teddy juga menyebutkan kampanye terselubung oleh Airin-Benyamin dalam peresmian Wifi Corner yang dilakukan di Taman Kota, Pembagian Bibit ikan di Situ Ciledug Pamulang dan Gerak Jalan di Bintaro Sektor 9.
“Ini kampanye terselubung yang menggunakan alat kekuasaan dan APBD,” tutupnya. (Nda)
