Banten Hits – Pasangan petahana Tangsel Airin Rachmi Diany-Benyamin Davnie merasa telah menjadi korban black campaign atau kampanye hitam. Pasangan yang mendominasi dugaan pelanggaran di Panwaskada ini akan meminta pelaksana Pilkada Tangsel dan kepolisian untuk melindungi mereka.
(BACA JUGA : Tujuh Pelanggaran Kampanye Airin-Benyamin Diproses Panwaskada)
Tim kuasa hukum pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota nomor urut 3, Airin Rachmi Diany-Benyamien Davnie, melaporkan temuan di media sosial (medsos) kepada Panwaskada Tangsel, Rabu (16/9/2015).
(BACA JUGA : Fans Pages Berubah Jadi ‘Airin Cukup Sekali Saja’, Tim Kuasa Hukum Lapor ke Panwaskada)
“Ada perubahan medsos fans page. Awalnya itu bernama Airin Rachmi Diany, tapi kemarin fans page berubah menjadi ‘Airin Cukup Sekali Saja,” ungkap tim kuasa hukum Airin-Benyamien, Ferry Renaldi, kepada wartawan.
Airin sendiri secara tegas membantah bila fans page Facebook yang menjelek-jelekan namanya adalah buatan Pemkot Tangsel ataupun pihaknya.
“Bukan, saya tidak punya akun Facebook. Gimana Pak Dedi, itu akun milik pemkot bukan?” kata Airin sambil menoleh ke Kabag Humas dan Protokoler Pemkot Tangsel Dedi Rafidi. Dengan sigap Dedi Rafidi yang berada di sebelah Airin membantahnya.
Airin mengaku bakal menyelidiki kembali keberadaan fans page tersebut. Mulai dari isi, postingan, sampai tahun berapa akun tersebut dibuat.
“Saya selidiki dulu apa saja isinya. Meski saat ini tim kuasa hukum sudah bekerja, saya pribadi akan menyelidiki lagi,” kata Airin.
Sementara itu, calon wakil wali kota Benyamin Davnie mengaku, tidak ingin terlalu reaktif atas dugaan black campaign tersebut. Tapi kalau memang itu sudah mengarah kepada hal-hal yang melanggar aturan berkampanye dalam pilkada, Benyamin mengaku akan dikaji tim advokasinya.
“Kita tidak ingin reaktif, tapi kalau memang mengarah ke sana itu akan dikaji tim advokasi ya. Dari aspek hukumnya seperti apa, akan ditelaah lebih lanjut,” kata pria yang akrab disapa Ben itu.(Rus)
