Kemenag Pastikan Tak Ada Jemaah Haji Pandeglang Jadi Korban di Musibah Mina

Date:

Banten Hits – Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Pandeglang, memastikan, seluruh jamaah asal Pandeglang selamat dari insiden Mina, Kamis (24/9/2015). Hal tersebut dipastikan, setelah Kemenag berkoordinasi dengan petugas Daerah Kerja yang berada di lokasi.

Kepala Seksi Haji dan Umroh Kemenag Pandeglang, Wawan Sofyan, mengatakan, saat terjadinya insiden Mina, seluruh jemaah haji asal Indonesia sedang berada di Maktabnya masing-masing. jemaah Haji asaln Indonesia sendiri dijadwalkan akan menuju Mina untuk melakukan lempar jumrah saat malam hari.

“Saat peristiwa itu bukan jam untuk Indonesia. Jemaah asal Indonesia termasuk Pandeglang, jadwalnya malam. Jadi, tidak ada jemaah yang jadi korban jiwa atau mengalami luka-luka,” jelas Wawan, saat dihubungi melalu sambungan teleponnya, Jumat (25/09/2015).

Kata dia, tim Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) sebelumnya sudah memberikan pembekalan dan pemahaman mengenai jadwal lempar jumrah bagi para jamaah haji agar dalam pelaksanaannya berjalan tertib.”Sebelum berangkat ke sana (Arab Saudi-red), kita sudah membekali eamaah agar selalu mengikuti jadwal. Informasi-informasi yang akurat juga kita berikan saat menjelang pemberangkatan,” ujarnya.

Namun, pasca insiden Mina yang menewaskan ratusan orang tersebut, banyak keluarga para jemaah yang mendatangi Kemenag untuk mencari tahu kondisi pasti sanak keluarganya.

“Kemenag sudah mengklarifikasi, tidak ada korban dari Pandeglang dan sudah kita jelaskan dan kitaminta agar tidak perlu khawatir,” pinta Wawan.

Kemenag Pandeglang juga belum melakukan pembahasan internal dan evaluasi, termasuk adanya usulan yang disiapkan untuk mengantisipasi hal serupa terjadi. Kemenag menilai, jika mekanisme pelaksanaan ibadah Haji sudah berjalan baik. Pemerintah Arab Saudi juga dianggap telah maksimal dalam menata proses pelaksanaannya.

Lebih lanjut ia mengaku, perlu ada peningkatan pemahaman dan pembekalan dari PPIH kepada calon jemaah haji agar selalu menaati aturan dan arahan yang disampaikan.

“Lempar jumrah untuk jemaah haji Indonesia dipisahkan dari jemaah yang berbadan besar. Waktunya pun tidak sama. Jemaah dari luar negeri, terutama dari Afrika biasa memburu waktu utama sebelum pelakaan shalat dhuhur,” pungkasnya. (Nda)

Author

Terpopuler

Share post:

Berita Lainnya
Related