DKP Pandeglang Akui Cantrang Masih Jadi Primadona Nelayan

Date:

Banten Hits – Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Pandeglang mengakui, cantrang masih menjadi alat tangkap ikan yang diminati para nelayan. Pasalnya, alat tangkap ikan yang sudah dilarang penggunaanya tersebut dianggap tidak memerlukan sumber daya yang tinggi.

“Kita sudah meminta kepada nelayan untuk membentuk kelompok, kemudian mengajukan untuk diganti alat tangkapnya. Tapi, dari ratusan kapal yang pakai cantrang, baru ada 5 kelompok. Menurut mereka, cantrang masih mudah digunakan karena pemanfaatan dan penggunaannya yang tidak memerlukan sumber daya tinggi,” kata Kepala DKP Pandeglang, Tata Nanzar kepada wartawan, Senin (16/11/2015).

Kata Tata, Pemerintah Daerah hingga saat ini terus berupaya mencari solusi untuk mengganti alat tangkap selain Cantrang yang dilarang penggunaannya sejak diterapkannya Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 2 Tahun 2015.

Upaya tersebut, salah satunya dengan memberikan bantuan berupa alat tangkap yang memang tidak tergolong dilarang Pemerintah, seperti Puslon, Gilnet, Milenium, dan Rampus.

Namun, upaya tersebut masih belum membuahkan hasil yang signifikan lantaran para nelayan yang belum terbiasa menggunakan alat tangkap tersebut. Belum lagi, persoalan sedikitnya kuota bantuan yang diberikan sehingga belum memenuhi kebutuhan.

“Kita terus berupaya mencari solusi lain agar nelayan dapat kembali melaut dengan alat tangkap yang lebih baik,” ujarnya.

Memang lanjut Tata, sejak larangan tersebut diterapkan hasil tangkapan nelayan menurun drastis. Bahkan ia memprediksi, jumlah tangkapan tahun ini akan berada di bawah tahun sebelumnya yang mencapai 200 ribu ton.

“Mereka (nelayan-red) takut kena operasi karena sampai saat ini belum ada kepastian,” pungkasnya. (Nda)

Author

Terpopuler

Share post:

Berita Lainnya
Related