Melihat Diam hingga Pohon Uang “Dua Malam” di Komunitas Rekam

Date:

Pertemuan Abi Azy Taufik Rachman (27) dengan M. Rhomdoni alias Doni (26) berawal dari sebuah job editing. Abi yang kala itu sering mengambil job editing video, bertemu dengan Doni yang meminta videonya diedit. Percakapan yang semula hanya soal pekerjaan, kemudian berlanjut ke film. Hati mereka pun kemudian dipersatuan oleh film.

22 April 2013, Abi dan Doni sepakat untuk mendirikan Komunitas Rekam, sebuah komunitas yang membuat film dengan berbagai genre. Tak hanya itu, Komunitas Rekam juga rutin memutar film karya anggotanya, kemudian mendiskusikannya.

“Awal mulanya saya sering ambil job untuk editing film, hingga akhirnya bertemu dengan Doni yang sekarang menjadi anggota (Komunitas Rekam) juga. Pas ngobrol-ngobrol dan berbagi ilmu, ternyata kita klop. Lama-lama kepikiran untuk buat komunitas. Dibantu dengan beberapa teman saya dan teman Doni, di situ kami memulai membuat satu film, hingga akhirnya anggota komunitas semakin bertambah, ” kata Abi Azy yang merupakan ketua Komunitas Rekam ini.

Abi Azy yang ditemui wartawan Banten Hits Yogi Triandono pertengahan Januari 2015 lalu menuturkan, film pertama yang dibuat Komunitas Rekam adalah Melihat Diam. Film ini berkisah tentang dua orang pasien sebuah rumah sakit yang divonis memiliki penyakit mematikan, berniat ingin berbuat sesuatu yang bermanfaat sebelum ajal menjemput.

Setelah film pertamanya ini, Komunitas Rekam kemudian menelurkan karya lainnya yang hingga kini sudah tercatat sudah 17 film. Dalam proses pembuatannya, film berjudul Pohon Uang tergolong unik. Film ini dibuat dalam tempo dua malam, namun yang mengejutkan ternyata mampu menjuarai Best Movie di Universitas Indonesia Film Festival 2014.

“Jadi niatnya dulu (buat film Pohon Uang) hanya iseng-iseng buat film fiksi pendek. Malemnya saya buat naskah skenario, besoknya shoting, besok malemnya editing. Jadi tuh satu film yang berjudul Pohon Uang. Abis itu daftarin di Festival Film di Universitas Indonesia. Eh, malah menang sebagai The Best Movie. Ga nyangka juga bisa menang,” ungkap Abi.

Selain meraih The Best Movie Universitas Indonesia Film Festival 2014, beberapa film lainnya juga meraih penghargaan serupa, di antaranya penghargaan Best Story di Keluarga Award Film Festival 2014. Film lainnya juga masuk beberapa nominasi, seperti nominasi Official Screening di Brawijaya Movie Exhibiton 2014, nominasi Best Story di Jabodetabeka Film Festival 2014, ominasi Best Director di Universitas Indonesia Film Festival 2014 dan lain sebagainya.

Film dari komunitas rekam ini biasa diputar di kampus-kampus, seminar-seminar, ataupun di beberap festival. Di Komunitas Rekam, seluruh anggota bisa mendapatkan pembelajaran mengenai dunia film. Setiap minggunya, Komunitas Rekam membuat sebuah diskusi mengenai pembuatan film. Tema yang dibahas berbeda-beda, mulai dari membahas penyutradaraan, penulisan skenario, sinematografi, pemeranan, dan sebagainya. Komunitas ini juga mengajak anggotanya menonton satu film tiap minggunya yang nantinya film tersebut akan dibedah oleh komunitas.

“Kita di sini saling berbagi ilmu satu sama lain. Tiap minggu kita ada diskusi. Yang punya ilmu lebih bisa dibagikan kepada anggota lainnya,” ujar Abi.

Bagi Anda yang ingin bergabung dengan Komunitas Rekam, Anda bisa datang ke Graha Pratama No. V 01/20 Citra Raya, Tangerang, Banten. Saat ini, anggota komunitas rekam sudah lebih dari 50 orang. Hanya niat dan semangat yang diperlukan untuk bergabung di Komunitas Rekam ini.

“Kita gak ngeharusin jago kamera, editing, ngerti film atau yang lain-lain. Yang penting punya niat dan dan semangat, silakan datang ke basecamp,” ucap Abi.

Abi dan seluruh anggota Komunitas Rekam berharap, komunitas ini memiliki banyak anggota supaya anak-anak muda Tangerang bisa menghasilkan karya film yang bagus.

“Komunitas Rekam ini sebagai wadah untuk belajar dan berbagi ilmu mengenai dunia film, supaya kita bisa buktikan kalo Tangerang juga bisa buat film hebat,” tutup Abi.(Darussalam Jagad Syahdana)

Author

Terpopuler

Share post:

Berita Lainnya
Related

Mau Cantik tapi Tetap Syar’i? Mulailah Koleksi Karya-karya Dwi Hapsari Ini!

Berita Tangerang - Bisa terlihat cantik dan syar'i merupakan...

15 Kedai Lokal Siap Unjuk Gigi di Festival Kopi Kabupaten Lebak 14-18 Desember 2022

Berita Lebak - Lebak Ekonomi Kreatif (Leekraf) menggelar festival...

Pakai Trail Kuning, Ini Aksi Eksentrik Sachrudin ‘Nyoride’ bareng Penghobi Motor di Kota Tangerang

Tangerang - Wakil Wali Kota Tangerang, Sachrudin berkesempatan turun...

Restoran Dinasty Berganti Nama Star Kitchen Celcius; Tak Ada Alkohol, yang Ada Makan Sepuasnya!

Cilegon - Restoran Dynasty yang berlokasi di Jalan Sultan...