Banten Hits – Meski mempunyai Kartu Indonesia Sehat (KIS) yang menjadi salah satu andalan Presiden Jokowi untuk membantu kesehatan warga tidak mampu, tidak membuat Novianti (23), warga Kampung Lampe, Desa Cigondang, Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang bisa mendapatkan perawatan yang ia harapkan.
Pasalnya, kendati sudah mengantongi kartu tersebut, Novianti yang menderita penyakit gangguan hati dan ginjal tetap saja tak bisa mendapat penanaganan medis.
Pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Berkah Pandeglang menolak untuk merawat Novianti yang hanya bermodalkan salah satu ‘kartu sakti’ Jokowi tersebut.
“Kata rumah sakit, punya KIS aja enggak cukup harus ada BPJS,” ujar Sukirman (47) orang tua Novianti, Minggu (21/2/2016).
Akibatnya, pihak keluarga membawa Novianti dan coba merawatnya di rumah dengan pengobatan seadanya lantaran perut Novianti menjadi buncit.
Keluarga coba mengikuti saran yang disampaikan rumah sakit untuk membuat kartu BPJS. Setelah mengantongi BPJS, keluarga kemudian membawa kembali Novianti ke RSUD.
“Pada saat sudah mulai berobat, ternyata itu tidak gratis. Karena kami diminta rumah sakit untuk membeli dua kantung darah seharga Rp144 ribu,” keluhnya.
Tidak mempunyai biaya, keluarga akhirnya kembali membawa Novianti pulang ke rumah. Kini keluarga hanya bisa pasrah dengan kondisi yang menimpa Novianti dan berharap uluran bantuan dari dermawan untuk membantu kesembuhan Novianti.(Nda)