Banten Hits – Sejumlah sarana dan prasarana perdesaan dibangun secara gotong royong oleh TNI melalui Tentara Manunggal Masuk Desa (TMMD) dengan masyarakat.
Pelaksanaan TMMD di Kabupaten Pandeglang difokuskan di Desa yang masih dikategorikan sebagai Desa tertinggal, yakni pembangunan infrastruktur yang menghubungkan antara Desa Telagasari dengan Desa Sindanghayu, Kecamatan Saketi.
Danrem 064 Maulana Yusuf, Kolonel Inf Wirana Prasetya Budi, kemarin, mengatakan, TMMD dilaksanakan dua kali dalam setahun. Pada semester pertama, TMMD dilakukan di Kabupaten Pandeglang, sedangkan pada semester dua pelaksanaan akan dilakukan di Kabupaten Lebak, Oktober mendatang.
Pelaksanaan TMMD difokuskan di Desa terpencil yang belum tersentuh oleh Pemerintah Daerah setempat. Pelaksanaanya juga merupakan upaya untuk menciptakan gotong royong dan mendekatkan TNI dengan masyarakat.
“TNI dan masyarakat bersama-sama gotong royong untuk memperbaiki sarana prasarana yang ada di Desa-desa tertinggal, agar akses jalan yang sebelumnya tidak bisa dilalui menjadi bisa digunakan warga,” kata Wirana, di Pandeglang.
BACA: Jokowi Tetapkan Lebak sebagai Daerah Tertinggal
Wirana mengungkapkan, kegiatan yang berjalan selama satu bulan tersebut mendapat respon yang baik dari masyarakat.
“Sampai 40 orang mampu turut serta membangun sarana prasarana seperti pembangunan Musola, MCK, jalan penghubung Desa dan jembatan,” urainya.
Sementara itu, Wakil Bupati Pandeglang, Tanto Warsono Arban mengaku, Pemerintah Daerah sangat terbantu dengan program TMMD. Apalagi, di tengah anggaran Kabupaten Pandeglang yang minim sehingga belum mampu merealisasikan semua kebutuhan masyarakat, terutama terkait infrastruktur.
“Kami merasa terbantu dengan program ini, apalagi kegiatan yang membuka jalan yang sebelumnya terisolir dengan singkat. Untuk itu, komunikasi dengan forum pimpinan daerah harus terus ditingkatkan,” jelasnya.(Nda)