Banten Hits – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Banten memutuskan foto salam dua jari Menteri BUMN Rini Soemarno, Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya dan Ketua Kadin Banten Mulyadi Jayabaya (JB) tak terbukti sebagai bentuk dukungan kepada salah satu pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Banten.
Bawaslu Banten juga memberikan keputusan serupa terhadap foto salam dua jari sejumlah aparatur sipil negara (ASN) di Provinsi Banten saat berfoto dengan Rano Karno dan istri seusai melepas Rano Karno yang cuti menghadapi Pilgub Banten 2017. Kasus ini dilaporkan Ferry Renaldy dengan terlapor Sekda Banten Ranta Suharta.
“Hari ini surat hasil penelitian dan pemeriksaan terhadap laporan/temuan yang masuk dan hasil kajian pengawas pemilih, maka diberitahukan status laporan sebagai berikut, tidak ada pelanggaran sehingga laporan tidak ditindaklanjuti,” kata Ketua Bawaslu Banten Pramono U Tantowi melalui pesang singkat kepada wartawan, Selasa (8/11/2016) malam.
“Sekda dan menteri sudah dikeluarkan hasilnya. Bawaslu tidak menemukan bukti yang memperkuat bahwa kegiatan tersebut merupakan bentuk dukungan, baik dalam bentuk ucapan, tindakan, maupun kegiatan. Karena keduanya hanya berupa gesture (bahasa tubuh) yang bisa multi-tafsir. Selain itu, yang sekda, difoto itu tidak ada keseragaman bahasa tubuh: ada yang 2 jari, ada yang jempol, ada yang mengepal, dll. Artinya, di situ tidak menunjukkan adanya pengarahan agar semua menunjukkan 2 jari,” lanjutnya.
Pemberitahuan laporan tentang status laporan terkait dua kasus itu, kata Pramono, sudah ditempel pihaknya di papan pemberitahuan Kantor Bawaslu Banten.
Selain memutuskan dua kasus pose dua jari tidak terbukti melanggar, Bawaslu Banten juga merekomendasikan kepada Sekda Banten Ranta Suharta agar tetap menginstruksikan ASN agar tetap menjaga netralisasi selama tahapan pemilihan gubernur Banten tahun 2017 dan menghindari tindakan yang berpotensi atau sangkaan mendukung pasangan calon baik secara langsung maupun secara tidak langsung.(Rus)
