Banten Hits – Ribuan umat Islam mengikuti Istigasah Kubro Tablig Akbar Bela Agama dan Negara, di Masjid Raya Al Azhom, Kota Tangerang, Rabu (23/11/2016). Istigasah dihadiri Imam besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab, dai kondang Habib Ahmad Al Habsyi, dan Buya Qurtubi Z.
Dihadapan ribuan jemaah, Ahmad Al Habsyi menjelaskan, pemimpin seharusnya menjadi teladan bagi yang dipimpinnya, salah satunya seorang pemimpin harus mampu menjaga perkataannya.
“Pemimpin itu harusnya mencontohkan yang baik, menjaga perkataannya, dan santun,” kata Al Habsyi
Al Habsyi menilai Basuki Tjahja Purnama (Ahok) bukan merupakan figur yang layak menjadi seorang pemimpin. Menurutnya, Ahok yang menjadi tersangka dalam kasus dugaan penistaan agama tak cukup hanya ditangkap.
“Dia (Ahok-red) bukan cuma harus ditangkap tapi dijahit juga mulutnya, supaya enggak bisa ngomong macem-macem lagi,” kata Al Habsyi.
Ia mencontohkan, kasus penistaan yang dilakukan oleh seorang ibu rumah tangga di Bali yang tidak sengaja bicara mengenai sesembahan umat Hindu yang berujung kepada penetapan tersangka dan ditahan.
“Seorang ibu rumah tangga di Bali tidak sengaja menghina sesembahan umat Hindu langsung dijadikan tersangka, dan ditangkap, masa Ahok tidak? Apa hukum tumpul ke atas tajam ke bawah?,” tanya Al Hasbyi.
Menurutnya, yang merusak NKRI bukanlah para pengunjuk rasa yang meminta Ahok diproses hukum, melainkan ucapan-ucapan yang dilontarkan oleh calon petahana DKI Jakarta tersebut.
“Mulutnya Ahok itu merusak NKRI, bisa memecah belah bangsa, jadi bukan pendemo. Supaya tidak Lagi memecah belah NKRI, harusnya (Ahok) ditangkap!,” tegasnya.(Nda)
