Ucapan Terima Kasih Rano-Embay untuk KH. Ma’ruf Amin dan Empat Ormas Islam

Date:

 

Tangerang – Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Banten nomor urut dua Rano Karno-Embay Mulya Syarief menyampaikan pidato menutup hari terakhir kampanye. 

Dalam pidato tersebut, Rano-Embay menyebutkan, kontestasi Pilkada Banten buat pasangan yang diusung PDIP, PPP, dan Partai NasDem ini bukanlah upaya untuk menaklukan. Karena pilihan akhir rakyat Banten harus dimaknai sebagai kemenangan milik bersama.

BACA JUGA: Pidato Penutup Kampanye Rano-Embay; “Tak Ada yang Harus Dikalahkan”

Rano-Embay juga menyampaikan ucapan terima kasih untuk Ketua MUI KH. Ma’ruf Amin yang juga cicit ulama besar Banten Syekh Nawawi Al Bantani.

“Dalam kesempatan ini, ijinkanlah kami menyampaikan beribu terima kasih pada Rais Aam PBNU KH Ma’ruf Amin yang telah menerima kehadiran kami berdua. Cerita KH Ma’ruf Amin malam itu sepanjang hampir 2 jam mengenai keterlibatan Sukarno M Noor—ayah saya, Rano Karno—di Lembaga Seniman Budayawan Muslimin Indonesia menguatkan pengetahuan mengenai ayah saya sebagai bagian dari keluarga besar Nahdlatul Ulama. Doa dari KH Ma’ruf Amin, sungguh, sangat berarti bagi kami,” kata Rano-Embay dalam pidato tertulisnya.

“Terima kasih kami haturkan pada Saudara-saudara yang tergabung dalam keluarga besar Muhammadiyah di Banten. Kita ber- muwajahah seraya merajut pertalian yang kuat di atas semangat ukhuwah dan kecintaan kita pada kebenaran. Legacy KH Ahmad Dahlan saat mengupas surat Al Ma’un akan kami camkan sekuat-kuatnya untuk berdiri bersama mereka yang papa,” sambungnya.

“Juga kepada Saudara-saudara kami di dua perserikatan yang sangat berpengaruh di Banten, Mathla’ul Anwar dan Al Khairiyah. Perkenankan kami berdua haturkan terima kasih yang mendalam atas segala doa, harapan, dan dukungan yang telah disampaikan. Bantu kami berkhidmat untuk rakyat. Ingatkan kami ketika ada salah dan khilaf. Mathla’ul Anwar, Al Khairiyah, dan berbagai organisasi keislaman lainnya telah berkontribusi besar dalam merawat dan menjaga hidup kita bersama sebagai sebuah bangsa,” tambahnya.

Pada bagian terakhir, Rano-Embay berterima kasih kepada semua kader partai pengusung, relawan, dan seluruh warga Banten atas semua kerja keras dan dukungan yang telah diberikan. 

“Jagalah situasi agar tetap kondusif, tenang, dan aman hingga tibanya hari pemilihan. Jangan biarkan politik uang yang dilakukan sementara pihak merusak kualitas demokrasi yang hendak kita bangun. Ajaklah seluruh warga untuk hadir ke tempat-tempat pemilihan suara pada hari Rabu, 15 Februari 2017. Biarkanlah hati nurani menuntun warga untuk memilih dan mencoblos nomor 2. Jangan biarkan kecurangan terjadi, jangan biarkan hal-hal tak patut menciderai suara rakyat. Jadikanlah pilkada sebagai arena untuk merayakan kemajemukan dengan penuh rasa syukur dan gembira,” ucapnya.

“Pada akhirnya, perkenankan kami mohonkan doa. Teguhkan kami di atas jalan yang benar. Kuatkan kami berjalan di atas setapak yang lurus. Semoga Allah melindungi kita semua,” tutupnya.

Berikut pidato lengkap Rano-Embay:

Kepada seluruh rakyat Banten

Assalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakaatuh

Seraya menyebut nama Allah Yang Maha Kasih lagi Maha Penyayang

Segala puji milik Allah, Rabb semesta alam. Mari kita panjatkan rasa syukur yang tak terhingga atas nikmat yang telah Allah karuniakan dalam jumlah yang tak terhitung banyaknya. Salam dan shalawat semoga Allah sampaikan kepada junjungan Baginda Nabi Besar Muhammad, SAW, yang telah mengeluarkan kita dari kegelapan pada terang benderangnya kehidupan. Yang telah mengajar kita bagaimana menabur cinta, welas asih, dan kesejukan pada sesama.

Saudara-saudaraku warga Banten di manapun berada,

Berbilang waktu telah kita lalui. Satu episode kampanye dari rangkaian panjang penyelenggaraan pilkada baru saja kita usaikan hari ini. Kita melaluinya dalam damai, tanpa persoalan ataupun perselisihan yang berarti. Kami berterima kasih untuk semua ini. Kedewasaan dan kebesaran jiwa masyarakat Banten dalam mengelola perbedaan pilihan telah ditunjukkan dengan cara yang begitu memesona.

Akal sehat dan nurani yang waras telah mendorong warga Banten mencampakkan semua jenis fitnah dan kebohongan yang ditiupkan sementara kalangan di ajang pilkada yang seharusnya dilakukan secara terhormat dan penuh _marwah_. Kami kerap mengernyitkan dahi—dan tak sekali-kali bisa menjumpai sepotong alasanpun untuk membenarkan—bila ada pihak-pihak yang berkeras menghembuskan dusta dan seunggun cerita yang tidak berdiri di atas kenyataan. Hanya demi seonggok tampuk, puncak tahta, dan kekuasaan yang fana.

Kami tak memahami kontestasi pilkada ini sebagai upaya untuk menaklukkan, karena pilihan akhir rakyat Banten harus dimaknai sebagai kemenangan milik bersama. Tak ada yang harus merasa dikalahkan, karena sejatinya kekuasaan dipersembahkan setinggi-tingginya untuk kemakmuran dan kesejahteraan bersama. Bukan dikuasai oleh keluarga. Bukan dimonopoli oleh orang-orang terdekat di lingkungan yang amat terbatas.

Berbilang pekan kami berkunjung dan menjumpai warga di desa dan kota. Terima kasih sudah menerima kami dengan hangat dan akrab. Kami telah mendengar dan menyimak gelisah, keluh kesah, dan tak sedikit kesedihan yang tersembunyi di dalam benak. Maafkan bila kami berjanji hanya untuk sesuatu yang kelak yakin bisa kami tuntaskan. Kami tak ingin di akhir masa jabatan kami digelari sebagai pembohong dan penabur harapan palsu di mata rakyat lantaran janji yang tak bisa kami buktikan. Kami tak ingin hanya demi kekuasaan, kebohongan dan janji-janji nirnalar dianggap sebagai perihal lumrah.

Kepada nelayan dan para petani. Kepada para pedagang. Pada kaum perempuan. Pada para wirausahawan. Pada para peladang, perajin, dan buruh di pabrik-pabrik. Pada generasi muda yang menerima estafet di masa depan. Pada seluruh lapisan masyarakat Banten. Kami wakafkan diri kami untuk kemajuan dan kesejahteraan rakyat Banten. Kami tak sempurna, tapi kami akan mempersembahkan hal terbaik yang kami bisa. Iman kami tak sedalam iman Abu Bakar, tapi kami pun takut pada murka Tuhan. Kami tak seadil Umar, tapi kami pun takut doa orang-orang yang terzhalimi dikirimkan ke tepi langit. Kami tak semampu Utsman, tapi kami pun takut ada hak rakyat yang tak kami penuhi. Kami tak setangguh ‘Ali, tapi kami pun takut bila mereka yang hidup di tepian sebagai dhu’afa tak bisa kami bela.

Dalam kesempatan ini, ijinkanlah kami menyampaikan beribu terima kasih pada Rais Aam PBNU KH Ma’ruf Amin yang telah menerima kehadiran kami berdua. Cerita KH Ma’ruf Amin malam itu sepanjang hampir 2 jam mengenai keterlibatan Sukarno M Noor—ayah saya, Rano Karno—di Lembaga Seniman Budayawan Muslimin Indonesia menguatkan pengetahuan mengenai ayah saya sebagai bagian dari keluarga besar Nahdlatul Ulama. Doa dari KH Ma’ruf Amin, sungguh, sangat berarti bagi kami.

Terima kasih kami haturkan pada Saudara-saudara yang tergabung dalam keluarga besar Muhammadiyah di Banten. Kita ber- _muwajahah_ seraya merajut pertalian yang kuat di atas semangat ukhuwah dan kecintaan kita pada kebenaran. _Legacy_ KH Ahmad Dahlan saat mengupas surat Al Ma’un akan kami camkan sekuat-kuatnya untuk berdiri bersama mereka yang papa.

Juga kepada Saudara-saudara kami di dua perserikatan yang sangat berpengaruh di Banten, Mathla’ul Anwar dan Al Khairiyah. Perkenankan kami berdua haturkan terima kasih yang mendalam atas segala doa, harapan, dan dukungan yang telah disampaikan. Bantu kami berkhidmat untuk rakyat. Ingatkan kami ketika ada salah dan khilaf. Mathla’ul Anwar, Al Khairiyah, dan berbagai organisasi keislaman lainnya telah berkontribusi besar dalam merawat dan menjaga hidup kita bersama sebagai sebuah bangsa.

Dan kepada semua kader partai pengusung, relawan, dan seluruh warga Banten, perkenankan kami berterima kasih atas semua kerja keras dan dukungan yang telah diberikan. Jagalah situasi agar tetap kondusif, tenang, dan aman hingga tibanya hari pemilihan. Jangan biarkan politik uang yang dilakukan sementara pihak merusak kualitas demokrasi yang hendak kita bangun. Ajaklah seluruh warga untuk hadir ke tempat-tempat pemilihan suara pada hari Rabu, 15 Februari 2017. Biarkanlah hati nurani menuntun warga untuk memilih dan mencoblos nomor 2. Jangan biarkan kecurangan terjadi, jangan biarkan hal-hal tak patut menciderai suara rakyat. Jadikanlah pilkada sebagai arena untuk merayakan kemajemukan dengan penuh rasa syukur dan gembira.

Pada akhirnya, perkenankan kami mohonkan doa. Teguhkan kami di atas jalan yang benar. Kuatkan kami berjalan di atas setapak yang lurus. Semoga Allah melindungi kita semua.

*Rano Karno dan Embay Mulya Syarief*

 

Author

  • Darussalam J. S

    Darusssalam Jagad Syahdana mengawali karir jurnalistik pada 2003 di Fajar Banten--sekarang Kabar Banten--koran lokal milik Grup Pikiran Rakyat. Setahun setelahnya bergabung menjadi video jurnalis di Global TV hingga 2013. Kemudian selama 2014-2015 bekerja sebagai produser di Info TV (Topaz TV). Darussalam JS, pernah menerbitkan buku jurnalistik, "Korupsi Kebebasan; Kebebasan Terkorupsi".

Terpopuler

Share post:

Berita Lainnya
Related

Politisi Kawakan di Cilegon ‘Turun Gunung’ Bantu Menangkan Ati-Sokhidin

Cilegon- Pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota...

Mumu-Lian Serang Kakak Imam Ariadi saat Debat Paslon; Singgung soal Korupsi hingga Pengangguran

Cilegon- Komisi Pemilihan Umum (KPU) Cilegon menggelar debat publik...

Duh, Tiga Paslon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Cilegon Dituduh ‘Nyolong Start’ Pemasangan Iklan Berbayar di Medsos

Cilegon- Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Cilegon memanggil tiga...

Kedai Kopi sang Anak Tutup Gegara Kesulitan Dapat Barista, Ratu Ati Marliati Siapkan Program Training Center

Cilegon- Calon Walikota dan Wakil Walikota Cilegon Nomor Urut...