Cilegon – Pasca ditetapkanya tiga orang tersangka, terkait kasus dugaan korupsi di Badan Pengelola Kesejahteraan (Bapelkes) Krakatau Steel, yakni Ryan Antoni (pihak ketiga), Triyono (Manager Investasi) dan Herman Husodo (Ketua Bapelkes 2012-2014). Namun, Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Banten, belum bisa menyimpulkan secara pasti seberapa besar negara mengalami kerugian yang diakibatkan dugaan korupsi Bapelkes KS pada tahun 2014.
“Sekarang masih dalam proses penghitungan BPKP, berapa besar kerugian negara. Mudah-mudahan bulan ini sudah selesai,” ungkap Kanit II Subdit III Tipikor Ditreskrimsus Polda Banten, Kompol Djafar N Hamzah kepada awak media, Selasa (4/4/2017).
BACA JUGA : Polisi Geledah Kantor Bapelkes Krakatau Steel Terkait Korupsi
Djafar mengungkapkan, dalam perjalanan penyidikan tidak menutup kemungkinan terdapat tersangka lainnya yang ikut terlibat dalam kasus dugaan korupsi di Bapelkes KS.
“Sejauh ini baru tiga orang tersangka. Tapi kita lihat saja hasil dari pengembangan ini apakah ada tersangka lain,” imbuhnya.
Djafar menegaskan, kasus yang melibatkan Ketua Bapelkes Krakatau Steel itu sudah dilakukan gelar perkara di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
“Dan akan terjerat dengan Undang-undang Pasal 2 dan 3 tentang Tindak Pidana Korupsi,” tegasnya.
Sementara ditempat yang sama, Ketua Badan Pengelola Kesejahteraan (Bapelkes) Krakatau Steel, Budi Rahmat mengatakan, sangat mengapresiasi apa yang dilakukan petugas Ditreskrimsus Polda Banten dalam mengungkap kasus korupsi. Selain itu, ia berharap dengan terungkapnya kasus dugaan korupsi di lembaga yang dipimpinannya tersebut dapat menjadi pelajaran berharga.
“Dengan adanya pengungkapan kasus ini, mudah-mudahan ke depan Bapelkes akan lebih baik. Kita serahkan sepenuhnya ke Polda Banten untuk penanganan kasus ini sebaik-baiknya sesuai dengan koridor hukum yang berlaku,” tandasnya.(Zie)
