Tangerang – Sejumlah pekerja seni dan masyarakat mendatangi kawasan pergudangan Sentral Kosambi, Kelurahan Dadap, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang, Rabu (1/11/2017). Bukan tanpa tujuan, sejumlah seniman tersebut datang untuk berunjuk rasa di sebuah gudang yang diduga memproduksi compact disk (CD) bajakan yang didistribusikan ke wilayah Glodok, Jakarta Pusat.
Tak Tanggung-tanggung, musisi papan atas seperti Delon dan Siti Badriah ikut dalam aksi tersebut. Edy Lubis juru bicara dari pendemo, dalam orasinya meminta kepada pihak perusahaan untuk menghentikan kegiatan pembajakan CD di pabrik itu, karena dianggap sudah membunuh pendapatan para pekerja seni di tanah air.
“Dugaan kita, ini adalah tempat produksi CD bajakan. Ini akan kita laporkan karena melanggar Undang-undang 28 tahun 2014 tentang hak cipta,” kata Edy Lubis dari LBH IPK.
Edy mengungkapkan, pihaknya telah memantau aktifitas produksi di pabrik itu sejak satu minggu lalu. Pihaknya juga ingin membuktikan langsung pabrik tersebut memproduksi CD Bajakan.
“Saya tadi pagi masih ada nama Perusahaan, tapi kami datang sudah dicopot, kami juga ingin menunjukkan langsung, bahwa kami bukan fitnah,” tuturnya.
Sementara itu, musisi jebolan ajang pencarian bakat, Delon yang hadir dalam aksi tersebut, berharap tidak ada lagi aktifitas pembajakan yang terjadi di Indonesia. Menurutnya, produsen CD bajakan telah mempersempit ruang-ruang kreatifitas pekerja seni.
“Kami ingin pembajakan tidak ada lagi di negeri kita tercinta, saya berharap penegak hukum bisa tegas,” ungkapnya.
Senada dengan hal itu, Sirwenda, pencipta lagu yang telah berkarya sejak tahun 1980 ini mengaku sangat sedih dengan adanya pembajakan karya oleh pihak-pihak tidak bertanggung jawab. Dirinya meminta Pemerintah bisa bertindak tegas dan melindungi nasib pekerja seni di Tanah Air.
“Saya sejak 1980 sudah ciptakan lagu, royalti saya hanya Rp2.1 juta untuk 6 bulan, kehidupan saya sangat miskin. Padahal karya saya booming,” tandasnya.(Zie)
