Tangerang – Pengoplosan elpiji dari tabung elpiji 12 kilogram ke tabung 3 kilogram diduga menjadi salah satu penyebab utama maraknya kecelakaan ledakan yang berkaitan dengan penggunaan elpiji. Karena itu, masyarakat diimbau mewaspadai praktik pengoplosan elpiji itu.
Baru saja, jajaran Polres Metro Tangerang Kota menyita ribuan tabung gas dari sebuah tempat di Desa Lebak Wangi RT 05/02, Kecamatan Sepatan, Kabupaten Tangerang, Jum’at (2/2/2018). Tempat tersebut diketahui merupakan tempat pengoplosan gas bersubsidi menjadi gas tidak bersubsidi.
Namun ironisnya, banyak masyarakat sekitar yang tidak tahu kegiatan pengoplosan gas tersebut di wilayah mereka. Seperti halnya, Ian salah satu warga tidak mengetahui perihal adanya kegiatan pengoplosan gas bersubsidi di tempat tersebut. Pasalnya, setiap hari hanya terlihat lalu lalang mobil pick up yang membawa tabung gas.
“Saya juga engga tau kalau tempat itu ngoplos gas, taunya cuma ada mobil keluar masuk setiap hari bawa gas,” tuturnya kepada Banten Hits.
BACA JUGA : Polisi Gerebek Tempat Pengoplos Gas Elpiji di Sepatan
Meski ada di pemukiman padat penduduk, tidak pernah tercium bau gas dari lokasi pengoplosan. Padahal, penyuntikan gas dilakukan setiap hari.
“Kalau bau gas engga pernah, tapi kalau bunyi kaya gas bocor gitu memang ada setiap abis maghrib,” ujarnya.
BACA JUGA : Pengoplos Gas di Sepatan Untung Rp 50 Juta Per Bulan
Ia pun mengaku tidak mengetahui perihal produksi tersebut. Pasalnya, sang pelaku CS yang merupakan pemilik rumah diketahui bekerja sebagai pedagang.
“Saya taunya di kerja, dagang gitu, saya juga ngiranya ini yang ngontrak disitu yang ngoplos gas,” tandasnya.
Sebelumnya, Polres Metro Tangerang Kota menggerebek pabrik gas oplosan di Desa Lebak wangi RT 05/02, Kecamatan Sepatan, Kabupaten Tangerang, Jum’at (2/2/2018). Pabrik elipiji oplosan ini berada di sebuah kandang kambing.(Zie)