Lebak – Kehadiran Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ke Kabupaten Lebak untuk menghadiri seba Baduy tahun 2018 mengundang kritik.
Maklum saja, selama 10 tahun jadi presiden, Ketua Umum Partai Demokrat tersebut belum pernah menghadiri tradisi yang digelar setiap tahun tersebut. Pengurus Partai Demokrat menyatakan, kehadiran SBY memang bertepatan dengan road show ke kabupaten dan kota di Banten.
Didampingi Ani Yudhoyono, SBY yang mengenakan batik hitam kecoklatan dengan ikat kepala khas Baduy (lomar) duduk di samping Pjs Bupati Lebak Ino S. Rawita. Sementara di samping Ani, duduk Ketua DPD Demokrat Banten yang juga calon bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya.
BACA JUGA: Barisan Juang Kolom Kosong Cium Ada Misi Politik SBY Hadiri Seba Baduy
Dihadapan ribuan masyarakat Baduy dan tamu undangan serta masyarakat yang turut menyaksikan jalannya prosesi seba, Jumat (20/4/2018) malam, Ino mengatakan, kehadiran SBY menjadi pertanda bahwa masyarakat Lebak akan mengalami kemajuan.
“Ayeuna sumping dihareupan urang Bapak Presiden ke-6, Bapak SBY dan Ibu Ani Yudhoyono, tandana urang bakal maju (Di depan kita ada Bapak Presiden ke-6, tandanya kita bakal maju),” kata Ino.
“Insya Allah naon nu dipikahoyong ku warga Baduy urang musyawarah keun (Apa yang menjadi keinginan warga Baduy kita musyawarahkan),” sambung Ino.
Jaro Tanggungan 12 Saidi Putra menuturkan, seba merupakan tradisi tahunan warga Baduy sebagai bentuk kepedulian terhadap pemerintah daerah yang sudah memberikan segala perhatian terhadap masyarakat Baduy.
“Iyeu tandana kami nurut ka pamarentah, satia jeng tara ngabohong (Ini tandanya kami nurut sama pemerintah, setia dan tidak berbohong),” katanya.(Nda)