Alat Berat BBWSC3 Tak Bisa Digunakan Bersihkan Bangkai Perahu di Sungai Cipunten Agung

Date:

Alat Berat BBWSC3 Tak Bisa Digunakan Bersihkan Bangkai Perahu di Sungai Cipunten Agung
Bangkai perahu menumpuk di Sungai Cipunten Agung. Menumpuknya bangkai perahu menjadi pemicu banjir. (BantenHits.com/ Engkos Kosasih)

Pandeglang – Balai Besar Wilayah Sungai Cidanau-Ciujung-Cidurian atau BBWSC3 menurunkan satu alat berat untuk membersihkan bangkai perahu dan tumpukan sampah yang berada di Aliran sungai Cipunten Agung.

Pasalnya, bekas perahu dan sampah itu disebut-sebut sebagai penyebab terjadinya Banjir di BTN Sentul, Desa Teluk, Kecamatan Labuan pada malam pergantian tahun baru.

Meski sudah diturunkan, namun sampai saat ini, BBWSC3 belum mengoprasikan bantuan alat berat utuk membersihkan aliran Sungai Cipunten Agung, lantaran tidak ada akses untuk alat berat bisa masuk ke sana.

“Saya sudah sampaikan ke ibu bupati (Irna Narulita) untuk meminta akses jalan agar alat berat bisa masuk ke sana,” kata Kepala Bidang Operasi dan Pemeliharaan BBWS3C Asep Anang, Rabu 2 Januari 2018.

Selain tidak ada akses untuk alat berat masuk ke lokasi bangkai perahu dan tumpukan sampah, darasnya aliran sungai menjadi kendala untuk BBWSC3 membersihkan bangkai perahu yang menjadi penyebab aliran Cipunten Agung meluap hingga menyebabkan ratusan rumah warga di BTN Sentul, Desa Teluk, Labuan terendam.

“Kita belum dapat memastikan kapan akan tuntas, karena aliran air sangat deras. Kita berisiko. Jangan kan alat dari pinggir, dengan menggunakan pontoon aja bisa terseret itu,” jelasnya.

Sebelumnya, hujan deras yang turun di malam pergantian tahun Senin, 31 Desember 2018 telah merendam dua desa di Kabupaten Pandeglang, yakni Desa Teluk dan Desa Kalang Anyar, Kecamatan Labuan.

Di Desa Teluk, banjir merendam Kampung BTN Sentul. Sedikitnya 500 rumah warga terendam banjir setinggi 3 meter ini.

Sementara, di Desa Kalang Anyar, berdasarkan data Polda Banten, banjir merendam permukiman warga di enam kampung.

Total korban terdampak banjir di Desa Kalang Anyar, yakni 514 rumah yang terdiri dari 570 KK dengan jumlah jiwa 3.831 orang. Jika ditambahkan dengan data korban banjir di Desa Teluk, total keseluruhan rumah terendam mencapai 1.014 rumah lebih. (Rus)

Author

Terpopuler

Share post:

Berita Lainnya
Related

Dua Parpol Pemilik Suara Besar di Banten Gelar Pertemuan Tertutup, Isyarat Koalisi Mencuat

Berita Banten - Partai Golkar dan Partai Gerindra yang...

Arahan Presiden Jokowi dalam Rakernas Kesehatan Nasional di Kabupaten Tangerang

Berita Banten - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri sekaligus...