Tangsel – Kerugian akibat robohnya bangunan gedung di SDN 01 Bambu Apus, Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan mencapai ratusan juta rupiah. PT Waskita Karya, selaku kontraktor pelaksana proyek tol Serpong-Cinere telah dituntut untuk bertanggungjawab.
“Alhamdulillah. Sudah ada kesepakatan dengan pihak PT Waskita untuk penyelesaian semua,” kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kota Tangsel, Taryono dihubungi BantenHits.com, Selasa 15 Januari 2019.
Ia mengungkapkan, ada banyak jenis barang inventaris yang rusak. Pihaknya pun telah merinci total jumlah kerugian sekolah di luar bangunan gedung. Tercatat total jumlah kerugian SDN 01 Bambu Apus sebanyak Rp 138,5 juta. Dana tersebut untuk mengganti sarana dan prasarana gedung yang rusak.
“Akan dipenuhi semua, termasuk alat peraga. Bangunan sudah mulai dilakukan perbaikan,” ungkap Taryono.
Sementara Kepala Bidang Bangunan Non Pemerintahan, Dinas Bangunan dan Penataan Ruang Tangerang Selatan (Tangsel), Buana Mahardika, memperkirakan, renovasi SDN Bambu Apus 01 memakan waktu hingga satu pekan alias tujuh hari.
Dari segi bangunan, Buana mengatakan, bagian yang hancur adalah pagar, dinding dan plafon. Ia mengatakan, pihak kontraktor, PT Waskita Karya juga sudah berkomitmen untuk merenovasi hingga seperti bangunan semula.
Renovasi dimulai dari mulai pembersihan runtuhan tanah yang memasuki ruang kelas. renovasi akan dimulai hari ini untuk membangun gedung sekolah secara fisik.
“Mulai sore atau pagi mereka sudah mobilisasi pengerjaan baru. Kalau untuk rapi sekitar satu minggu kalo mereka konsisten,” tambahnya.
Selama proses pembangunan itu, kegiatan belajar mengajar (KBM) terus berjalan seperti biasa. Khusus siswa kelas VI, akan menggunakan ruangan kosong, yang sebelumnya tak terpakai.
Sebelumnya, dua ruangan gedung SDN 1 Bambu Apus, Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) rusak berat. Kerusakan bangunan sekolah akibat terhantam truk angkutan berat proyek tol Serpong-Cinere yang tergelincir. Dua ruangan tersebut adalah kelas VI dan ruang laboratorium komputer.
“Truknya mau nanjak tapi enggak kuat, jadi tergelincir,” ungkap Edi, pengurus RT 01 RW 02, Bambu Apus di lokasi kejadian, Senin 14 Januari 2019.(Rus)
