Serang – Bupati Pandeglang Irna Narulita dan Wali Kota Serang Syafrudin tengah menjadi sorotan publik. Bukan karena berprestasi. Keduanya disorot setelah membeli mobil dinas mewah Toyota Land Cruiser Prado. Di Pandeglang mobil tersebut dianggarkan Rp 1,9 miliar, sementara di Kota Serang Rp 1,6 miliar.
Baca Juga: Dua Kepala Daerah di Banten Boyong Toyota Land Cruiser Prado, Bupati Serang Malah Moratorium Randis
Pembelian mobil dinas mewah oleh dua kepala daerah di Banten ini dipertanyakan, mengingat dua kepala daerah ini masih miskin prestasi. Terlebih Kabupaten Pandeglang yang masih berstatus kabupaten tertinggal.
Setelah pembelian mobil dinas mewah, tiba-tiba fakta memilukan mengenai kondisi sosial warga Kota Serang diungkap Wakil Wali Kota Serang Subadri Ushuluddin.
Menurut Subadri, 30 persen masyarakat Kota Serang masih terbiasa BAB di kebun atau dolbon. Pasalnya, baru 72 persen masyarakat Kota Serang yang memiliki fasilitas mandi cuci kakus (MCK) pribadi di rumahnya.
“Yang paling tinggi ini di Kecamatan Kasemen, masyarakat banyak yang buang air besar di perkebunan,” kata Subadri kepada awak media, Rabu, 20 Maret 2019.
Subadri menilai penyebab banyaknya masyarakat Kota Serang yang masih Dolbon lantaran kesadaran masyarakatnya yang rendah dan warga belum memiliki inisiatif untuk memiliki jamban tersendiri.
“Hanya karena kesadaran masyarakatnya saja sih yang rendah, mereka tidak sadar bahayanya dolbon,” ujarnya.
Untuk mengantisipasinya, kata Subadri, Tahun depan pemkot Serang akan memprioritaskan program MCK.
“Di anggaran perubahan juga kita upayakan agar masalah ini segera teratasi,” jelasnya.
Editor: Darussalam Jagad Syahdana