Tangerang – Kasubag Tata Usaha (TU) Kantor Cabang Dinas (KCD) Pendidikan dan Kebudayaan Banten wilayah Serang-Cilegon Fatturohman mengaku telah terlibat memenangkan salah satu calon DPD RI Mohammad Fadlin Akbar yang tak lain anak Gubernur Banten Wahidin Halim.
Pengakuan tersebut disampaikan Fatturahman di hadapan petugas Bawaslu Banten yang melakukan pemeriksaan terkait dugaan keterlibatan aparatur sipil negara (ASN) dalam memenangkan anak gubernur Banten, Selasa, 26 Maret 2019.
“Ya, terlapor ini mengaku tidak sengaja mengundang sejumlah pejabat dilingkungan Pemprov Banten dan memang terlapor (Fatturohman-red) mengaku dekat dan berteman dengan Fadlin WH,” kata Ketua Bawaslu Banten Didih M. Sudih.
BACA JUGA: Bawaslu Temukan Keterlibatan ASN Menangkan Anak Gubernur Banten
Dugaan keterlibatan ASN Pemprov Banten menjadi timses anak gubernur mencuat, saat kasus enam guru honorer yang dipecat gara-gata pose dua jari masih ramai diperbincangkan.
Pemprov Banten melalui Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Banten kala itu, memecat enam guru honorer yang berpose dan memegang stiker pasangan calon (paslon) presiden dan wakil presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Foto enam guru honorer berpose dia jari viral di media sosial.
Kepala BKD Banten Komarudin mengatakan, enam guru yang berpose dua jari dan memegang stiker bertuliskan Prabowo-Sandi merupakan guru honorer di SMAN 9 Kronjo, Kabupaten Tangerang.
Keenam guru honorer tersebut dipecat karena sudah terbukti melakukan politis praktis di lembaga pendidikan dan menggunakan seragam beratribut Pemprov Banten.
“Sudah dipecat malam setelah ramai. Ya diputuskan oleh kepala diberhentikan sebagai tenaga belajar. Tidak boleh melakukan walauapun bukan PNS, gajinya kan tetap dari APBD,” kata Komarudin seperti dilansir okezone.com, Kamis, 21 Maret 2019.
Editor: Darussalam Jagad Syahdana