Pandeglang – Bagi Anda yang menyukai panganan terbuat dari kikil, sebaiknya Anda harus berhati-hati saat membeli bahan kikil untuk masakan kesukaan Anda. Pasalnya, kikil palsu berbahaya terbuat dari limbah pabrik telah beredar di Pasar Badak, Kabupaten Pandeglang.
Peredaran kikil berbahaya diungkap sejumlah pedagang daging di Pasar Badak yang resah dan mengkhawatirkan dampak peredaran kikil dari limbah pabrik itu.
Menurut Wawan salah seorang pedagang daging, peredaran kikil yang diduga dibuat dari limbah pabrik tersebut dikirim langsung dari Tangerang pada malam hari. Bahkan aktivitas penjualannya pun pada malam hari.
“Ada sekitar 10 mah pedagang kikil limbah di sini (Pasar Badak). Jualannya malam hari. Kalau pagi-pagi jam 7 sudah habis mereka mah,” kata Wawan di Pasar Badak kepada Wartawan, Jumat, 3 Mei 2019.
Senada diungkapkan pedagang lainnya, Tubagus Roy. Dia mengaku merasa dirugikan dengan beredarnya kikil tersebut. Pasalnya, kikil itu dijual secara murah. Sehinga para pembeli seperti pedagang warteg lebih memilih kikil tersebut.
“Ini jelas merugikan kami dan masyarakat. Kikil itu mah (limbah) dijual murah hanya Rp 20 ribu. Sementara kikil daging dijual Rp 30 ribu,” jelasnya.
Roy beraharap ada tindakan yang lebih serius dari pemerintah untuk menghentikan peredaran kikil tersebut, karena dinilainya sangat membahayakan bagi kesehatan masyarakat.
“Harapan kami harus ditindak, karena ini membahayakan,” tandasnya.
Kasi Kesehatan Masyarakat Veteriner Dinas Pertanian Pandeglang, Suprihatiningsih mengaku sudah beberapa kali melakukan penertiban atas peredaran kikil tersebut. Namun, para pedagang itu seolah tidak mengindahkannya. Ditambah lagi, penjualan kikil tersebut pada malam hari.
“Kita udah tertibkan, nanti mereka dagang lagi. Apalagi ini penjualannya malam, tidak terkontrol,” katanya.
Kendati demikian, dia belum bisa memastikan kikil yang dikeluhkan pedagang tersebut terbuat dari limbah pabrik.
“Kita belum bisa memastikan, karena belum di uji laboraturiom. Nanti kita cek dulu di provinsi, ini hasil pemeriksaannya nanti kita cek,” tandasnya.
Editor: Darussalam Jagad Syahdana