Serang – People power yang tengah ramai dibicarakan belakangan ini, dimaknai beragam: ada yang menganggap seolah people power momok menakutkan, ada juga yang menilai people power hal yang lazim dalam demokrasi.
Ketua MUI Banten AM Romly memiliki pandangan, istilah people power merujuk pada gerakan besar dan hal tersebut sudah terlaksana pada 17 April 2019 melalui Pemilu.
“87 persen orang turun menunaikan hak pilihnya (lewat Pemilu). Kalau people power untuk mengulingkan pemerintahan itu sesuatu yang kita tidak setuju, karena tidak sesuai dengan konstitusi kita,” ujar AM Romly kepada awak media saat ditemui usai buka puasa di Rumah Dinas Gubernur Banten, Kamis 16 April 2019.
People power melalui Pemilu seperti yang dimaksud Romly memang telah terlaksanaterlaksana dengan damai di Banten. Hasilnya, mayoritas warga Banten ingin Indonesia dipimpin pasangan Prabowo-Sandi. Berdasarkan pleno rekapitulasi suara KPU RI, 4.059.514 warga Banten memilih Prabowo-Sandi. Sementara hampir setengahnya dari jumlah itu, yakn 2.537.524 warga lainnya memilih Jokowi-Ma’ruf.
Romly mengimbau, masyarakat Banten tetap tenang, tentram dan tidak terpancing dengan isu-isu. Romly juga menyarankan warga Banten tak perlu berangkat ke Jakarta pada 22 Mei 2019 mendatang.
“Jaga diri saja di Banten, tidak usah ke Jakarta. Kita tentram saja di sini,” harapnya.
Romly meminta, pihak yang merasa keberatan dengan proses politik untuk menempuh jalur hukum.
“Jangan bawa masyarakat yang tidak tahu apa-apa berbondong-bondong diajak ke sana (Jakarta) untuk kepentingan tujuan politik saja,” pungkasnya.
Editor: Darussalam Jagad Syahdana