Serang- Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Banten mengklaim akan menggelar road show sosialisasi di empat Kabupaten/Kota di Tanah Jawara. Tujuannya untuk menekan tingginya angka indeks Kerawanan pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2020.
Ketua Bawaslu Banten Didih M Sudih mengatakan di tahun 2017 Provinsi Banten masuk rangking 5 besar kategori rawan. Sedangkan di tahun 2019 atau Pilkada kemarin 10 besar pun tak berhasil masuk.
“Hasilnya akan dilaunching, berkaca dari 2017, 2018 dan 2019 banten pluktuatif. 2017 kita provinsi masuk ranking 5 besar, 2019 kemarin tidak ada yang masuk 10 besar, kecuali Tangsel dari versi kepolisian rawan, tapi versi Bawaslu tidak,”kata Didih kepada awak media usai acara di salah satu hotel di Kota Serang, Senin 25 November 2019.
Roadshow sosialisasi sendiri, menurut Didih akan dilakukan bekerjsama dengan Pemprov dan Pemda setempat. Tujuannya agar tidak lagi ada kabar mengenai pengerahan ASN untuk memenangkan salah satu calon.
“ASN ini semakin keras ya (sering melakukan pelanggaran-pelanggaran) nanti eksekusi akan kita kawal di pemda masing-masing sosialisasi akan kita gencarkan di daerah yang punya pengalaman seperti itu biasanya ASN dan kepala desa (di Pandeglang),” paparnya.
Sementara itu Koordinator Divisi Hukum, Data, dan Informasi Bawaslu Fritz Edward Siregar mengaku belum bisa menjelaskan indeks Kerawanan Pilkada Serentak di Banten tahun 2020.
“Banten saya belum bisa jawab di tapi sepanjang yang saya liat hasil evaluasi 2019 bahwa, liat proses di mahkamah konstitusi (MK) tidak ada perkara yang di putuskan di mahkamah konstitusi, dan proses pemilu di banten jugha sesuai yang kita harapkan bersama sama,” tutupnya.
Editor: Fariz Abdullah