Cerita Lara Korban Tsunami Selat Sunda; 11 Jiwa Tinggal dalam Satu Atap di Hunian Sementara yang Minim Pelayanan Kesehatan

Date:

Keluarga Kaliri (56) yang tinggal 11 jiwa dalam satu atap di Huntara Pandeglang. (BantenHits.com/Engkos Kosasih).

Pandeglang – Kaliri (56) terpaksa tinggal di Hunian Sementara (Huntara) dengan ke 10 keluarganya. Meski terasa pengap, dia tetap menjalani hari layaknya penghuni Huntara yang lain.

Kaliri mengatakan, selama setahun dia bersama isteri, anak dan menantunya tinggal di Huntara harus tidur menumpuk setiap malamnya. Karena kondisi Huntara yang dimilikinya itu dihuni sebanyak 11 jiwa.

“Mau gimana lagi, ya dibikin enak saja walau keluarga saya harus tidur menumpuk seperti ikan dibariskan. Satu rumah ini kami itu ada 11 jiwa, saya bersama anak itu jumlahnya 9 orang dan ditambah 2 menantu saya,” katanya, Senin, 23, Desember 2019.

Saat terasa sesak, dia harus rela menitipkan anaknya supaya tidur bersama bibinya yang sama juga tinggal di Huntara. Untung saja kata dia, dua anaknya mesantren, jadi mengurangi jatah tempat tidur.

“Kalau keseluruhan anak saya itu sembilan, yang dua lagi mesantren gak tidur disini. Ini saja sudah dikurangi dua, saya harus menitipkan anak di huntara yang diisi bibinya,” keluhnya.

Baca Juga: Pelayanan Kesehatan di Huntara Minim, Warga Korban Tsunami Selat Sunda Kerap Iuran Bantu Pengobatan

Atas kondisi itulah kata dia, ia meminta kepada Pemerintah agar segera merealisasikan Huntap yang selama ini dijanjikan bakal dibangun cepat.

“Jangan dikata pak, benar-benar menderita hidup kami. Tapi tetap kami sangat bersyukur dan kami nikmati hidup disini. Intinya, kami meminta segera dibangunkan Huntap-nya,” harapnya.

Editor: Fariz Abdullah

Author

  • Engkos Kosasih

    Memulai karir jurnalistik di BantenHits.com sejak 2016. Pria kelahiran Kabupaten Pandeglang ini memiliki kecenderungan terhadap aktivitas sosial dan lingkungan hidup.

Terpopuler

Share post:

Berita Lainnya
Related