Jakarta – 12 desa dari empat kecamatan di Kabupaten Lebak, yakni Kecamatan Sajira, Cipanas, Lebak Gedong, Curugbitung, Cimarga, serta Maja, diterjang banjir bandang dan longsor, Rabu, 1 Januari 2020.
Bencana ini menimbulkan kerusakan dan memakan korban jiwa. Enam warga dilaporkan tertimbun, dua hilang dan 2.000 KK mengungsi.
Rusaknya akses darat menuju lokasi bencana, membuat Badan Nasional Penanggulangan Bencana atau BNPB menerbangkan satu unit helikopter berisi logistik untuk para korban bencana banjir bandang di Lebak.
“Hari ini kita mengirimkan satu helikopter TNI, tadi sudah berangkat ke Banten untuk dropping logistik karena banyak jalan yang putus jadi dropping logistik di sana,” kata Kepala Pusat Data Informasi dan Hubungan Masyarakat BNPB Agus Wibowo di Graha BNPB, Jakarta Timur, Jumat, 3 Januari 2020 seperti dilansir Kompas.com.
Agus melanjutkan, distribusi logistik tersebut kemudian akan ditangani oleh komandan resor militer setempat.
Agus juga memastikan aparat gabungan dari TNI, Polri, Basarnas, dan BPBD setempat juga sudah berada di lokasi bencana.
“BPBD dengan TNI Polri sudah bekerja di sana bersama Basarnas juga untuk mencari orang yang hilang tadi tertimbun,” ujar Agus, seraya menambahkan, jalan yang rusak akibat bencana tersebut juga akan segera diperbaiki.
Banjir bandang di Kabupaten Lebak terjadi lantaran Sungai Ciberang yang berhulu di Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS) meluap.
BNPB mencatat terdapat delapan orang korban jiwa akibat peristiwa itu. Selain menimbulkan korban jiwa, tujuh jembatan putus di Kecamatan Sajira, satu di antaranya merupakan jembatan utama yang menghubungkan tiga kecamatan.
Banjir bandang tersebut juga menghanyutkan sejumlah rumah dan pondok pesantren di bantaran sungai.
Editor: Darussalam Jagad Syhadana
Sumber: Kompas.com