Tangerang – 238 WNI yang dipulangkan dari Wuhan, China, telah selesai menjalani masa karantina 14 hari di Natuna. Mereka sudah tiba di Bandara Halim Perdana Kusuma untuk kembali ke keluarganya, Sabtu, 15 Februari 2020.
Proses pemulangan 238 WNI dari Wuhan tak bisa dilepaskan dari peran 18 awak Batik Air yang Terlibat dalam misi kemanusiaan menjemput para WNI dari Wuhan.
Pesawat Batik Air jenis Airbus 330-300CEO dengan kode penerbangan ID-8618 yang digunakan untuk misi kemanusiaan terbang dari Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten (CGK) tujuan Bandar Udara Internasional Tianhe Wuhan yang terletak di Distrik Huangpi, 26 kilometer utara dari pusat kota Wuhan, Provinsi Hubei, China, Sabtu, 1 Februari 2020.
Para WNI dari Wuhan tersebut tiba di Batam, Minggu, 2 Februari 2020. Dari Batam petugas yang dilengkapi dengan pakaian pengamanan memindahkan mereka menuju dua pesawat Boeing 737 milik TNI AU dan satu pesawat Hercules menuju Natuna.
Seiring berakhirnya misi kemanusiaan memulangkan WNI dari Wuhan, manajemen Batik Air secara resmi melakukan penyambutan terhadap 18 awak pesawat Batik Air yang terlibat dalam misi kemanusiaan. Penyambutan dilakukan di Bandara Soekarno Hatta Tangerang, Sabtu, 15 Februari 2020.
“Batik Air sudah menerima konfirmasi dari lembaga terkait, dalam hal ini Kementerian Kesehatan menyatakan kondisi sehat dan laik terbang,” kata Corporate Communications Strategic of Batik Air, Danang Mandala Prihantoro dalam keterangan tertulis kepada BantenHits.com.
Penyambutan dilakukan President Director of Lion Air Group, Edward Sirait; CEO Batik Air, Capt. Achmad Luthfie; Managing Director of Lion Air Group, Capt. Daniel Putut Kuncoro Adi; Operation Director of Batik Air, Capt. Zwingly Silalahi; Safety, Security and Quality Director of Batik Air, Capt. Wamildan Tsani Panjaitan; Engineering Director of Batik Air, Yanto Supriyatno; perwakilan dari manajemen Lion Air Group yang lain serta perwakilan masing-masing departemen/ divisi lingkungan Lion Air Group.
“Jumlah awak pesawat tersebut diberangkatkan dari Bandar Udara Raden Sadjad, Natuna (NTX) pukul 13.30 waktu setempat (Waktu Indonesia Barat/ WIB, GMT+ 07) dan tiba di Bandar Udara Internasional Halim Perdanakusuma, Jakarta pada 15.30 waktu setempat (Waktu Indonesia Barat/ WIB, GMT+ 07). 18 kru diterbangkan menggunakan pesawat milik TNI Angkatan Udara,” jelas Danang.
Batik Air, kata Danang, mengucapkan terima kasih tak terhingga serta menempatkan apresiasi tinggi atas kesiapan, peran aktif serta profesional dalam bekerja dari awak pesawat, petugas layanan darat (ground handling), termasuk dukungan penuh pengelola bandar udara, pengatur lalu lintas udara, mitra dan berbagai pihak yang terlibat, sehingga operasional penerbangan misi kemanusiaan berjalan lancar.
18 awak pesawat yang terlibat dalam misi kemanusian terdiri dari pilot (person in command/ PIC); kopilot (first officer/ FO); awak kabin (flight attendant/ FA); petugas operasional keberangkatan (dispatcher, flight operation officer/ FOO) serta teknisi (engineer). Mereka masing-masing:
1. Captain Destyo Usodo (PIC)
2. Captain Suyono Suwito (PIC)
3. Hendra Tjin (FO)
4. Taufan Widya (FO)
5. David Setiawan (SFA)
6. Indah Nurfitri Djufri (FA)
7. Tia Septiani (FA)
8. Kikiet Teguh Septarianto (FA)
9. Abdul Hakim Sungkar (FA)
10. Fahmi Husen Ali Joubah (FA)
11. Farrand Abdilla (FA)
12. Hartini Efniati Hasibuan (FA)
13. Ranti Oktaviana (FA)
14. Ni Wayan Tangkas Chika Manik (FA)
15. Anggi Dwi Saputro (FA)
16. David Rismon (Dispatcher)
17. Dimas Syamsurizal (Engineer)
18. Jemi (Engineer)
Editor: Darussalam Jagad Syahdana