Miris! Ibu di Cirinten Lebak Melahirkan di Jalan Beralas Tanah Merah dan Bebatuan

Date:

Sari (28) (abu-abu) saat melahirkan di pinggir jalan neralas tanah merah dan bebatuan di Desa Cibarani, Kecamatan Cirinten, Kabupaten Lebak. (Istimewa)

Lebak- Sari (28) warga Kampung Pasir Sempur RT 05 RW 01, Desa Cibarani, Kecamatan Cirinten, Kabupaten Lebak terpaksa melahirkan di pinggir jalan, Senin, 9 Maret 2020.

Bukan tanpa alasan, wanita yang berprofesi sebagai Ibu Rumah Tangga (IRT) ini tak bisa sampai menuju puskesmas di Desa Cirinten, Kecamatan Cirinten, Kabupaten Lebak lantaran akses jalan dari tempat tinggal menuju puskesmas sekitar 20 Kilometer.

Ironinya, kondisi jalan yang harus ditempuh pun beralaskan tanah merah. Puseksmas pembantu yang diajukan sejak tahun 2010 pun tak kunjung terealisasi.

“Muhun arek ka Puskesmas ngalahirken tengah jalan. Pas dibonceng ku motor pecah ban nya motornya. (Iya, mau ke Puskesmas malah melahirkan di jalan. Saat dibawa pakai motor malah ban motornya pecah-red) Kejadian terjadi sekitar pukul 14:30 WIB,”kata Kepala Desa Cibarani, Dulhani saat dihubungi awak media melalui telepon seluler, Selasa, 10 Maret 2020.

Ia mengungkapkan Sari melahirkan tepat di jalan poros desa Cibarani-Karangnunggal yang kondisinya telah lama rusak hanya beralaskan tanah merah dan bebatuan.

“Kondisi jalan yang rusak itu sekitar 3,5 Kilometer. Kondisinya bebatuan gitu,”ungkapnya.

Ditolong Bidan Desa yang Melintas

Tak berselang rama, ungkap Dulhani terdapat rombongan Bidan desa yang kebetulan melintas menggunakan sebuah mobil toyota Rush.

“Eta mah kabetulan arek ondangan ka kampung Pasir gembong kanu hajat. Eta geh dibere nyaho ku Kasie Pemerintah (itu mah kebetulan (Bidan Desa) mau kondang ke Pasirgembong yang menggelar acara. Itu juga dikasih tahu oleh Kasie Pemerintahan Desa Cibarani kalau ada yang melahirkan-red),”ungkapnya.

Tiga Warga Melahirkan di Jalan

Menurut Dulhani, peristiwa melahirkan di jalan telah 3 kali terjadi di desa yang dipimpinnya. Walaupun tak semuanya melahirkan di pinggir jalan.

“Ada yang di huma (ladang Padi), tiga bulan lalu itu melahirkan di sawah,”ungkap Dulhani.

Ia mengklaim telah berulang kali mengajukan permohonan Puskesmas Pembantu. Namun tak kunjung terealisasi. Bahkan, kata Dulhani, pihaknya telah menghibahkan tanah untuk pembangunan Pustu.

“Tiap tahun dari tahun 2010 mengusulkan, tanah sudah ada, sudah menghibahkan, sudah dibawa oleh UPT tapi sampai sekarang tidak ada,”ucapnya.

Kondisi Anak dan Ibu Sehat

Kata Dulhani saat ini kondisi Sari dan anak keduanya dalam kondisi sehat dan tengah mendapatkan penanganan medis di Puskesmas pembantu Karangnunggal.

“Alhamdulillah sehat. Memang sebelum ini Sari sudah punya anak. Suaminya sekarang bernama Kemod berprofesi sebagai buruh,”katanya.

Editor: Fariz Abdullah

Author

Terpopuler

Share post:

Berita Lainnya
Related