Serang – Gubernur Banten Wahidin Halim alias WH, telah resmi memperpanjang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) tahap VI hingga 26 Juli 2020.
WH memperkirakan, dalam rangka penanganan Covid-19, sekolah di Banten baru bisa masuk bertatap muka Desember 2020. Karenanya, sementara ini proses belajar mengajar saat ini melalui sistem daring atau online.
“Saya tidak ingin ada cluster baru, dan tetap waspada terhadap pandemi ini,” kata WH melalui keterangan tertulis Dinas Infokom Banten.
Meski demikian, WH mengizinkan sekolah di daerah yang mengalami sulit sinyal dan kelas praktikum melakukan kelas tatap muka secara terbatas dengan difasilitasi peralatan yang telah disediakan sekolah.
Syaratnya, dengan tetap melaksanakan protokol kesehatan secara ketat dengan acuan tetap kalender pendidikan untuk Tahun ajaran baru 2020 – 2021 yang dimulai pada Senin, 13 Juli 2020.
Kepastian dari Gubernur Banten ini disampaikan sesaat setelah melakukan pertemuan dengan protokol kesehatan bersama para seluruh Kepala Sekolah Negeri di Tangerang bertempat di SMKN 4 Kota Tangerang, Senin, 13 Juli 2020.
“Tapi dimungkinkan juga sekolah di daerah yang masih sulit sinyal untuk melakukan pertemuan tatap muka terbatas dengan menggunakan protokol kesehatan yang diawasi oleh gurunya langsung,” paparnya.
Dana BOSDA Boleh untuk Beli Kuota
WH juga menjelaskan, sekolah secara terbatas boleh menggunakan dana BOSDA (Bantuan Operasional Sekolah) Daerah dari anggaran APBD Provinsi Banten untuk penyediaan pulsa atau pembelian kuota internet bagi para siswa.
“Jangan jadi beban baru buat para orang tua,” ujar WH.
Sementara itu untuk kelas praktikum yang dilaksanakan oleh Kejuruan SMK, gubernur Banten memberikan izin secara terbatas dengan cara shift bergantian agar tetap memperhatikan social distancing dan melaksanakan protokol kesehatan, menggunakan masker, penyediaan tempat cuci tangan, dan sarana lainnya.
Menurut WH, proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di Banten juga kondusif dan tidak ditemukan kendala yang berarti. Sementara, dalam situasi saat ini orientasi pengenalan sekolah untuk siswa baru dilakukan melalui daring.
“PPDB lancar tidak ada masalah apa-apa,” ucapnya.
Ditambahkan pada tahun ajaran ini sekolah khususnya para guru dituntut harus lebih kreatif dan memiliki inovatif dalam pengajaran kelas daring agar siswa memiliki semangat belajar dan mau mempelajari sesuatu yang baru dengan tetap sejalan dengan kurikulum saat ini.
“Sebagaimana yang diharapkan oleh pemerintah dan masyarakat,” tegasnya.
Editor: Darussalam Jagad Syahdana