Serang- Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Banten mencatat pertumbuhan ekonomi Banten pada triwulan ke II tahun 2020 menjadi negatif atau minus 7,40 persen. Pemicunya karena paparan Corona yang menyebar luas di Tanah Jawara.
Alhasil laju pertumbuhan ekonomi di Provinsi Banten mengalami resesi. Resesi yang dimaksud apabila secara 2 triwulan berturut-turut pertumbuhan ekonominya selalu negatif.
Di triwulan I pertmbuhan ekonomi Banten melambat ke arah 3,01 persen. Demikian dikatakan Adi Wiriana Kepala BPS Banten.
“Pertumbuhan ekonomi Banten di triwulan ke II ini menjadi negatif, yaitu minus 7,40 persen. Meski di triwulan I juga sebenarnya melambat ke arah 3,01 persen,” kata Adi di kantornya, Kawasan Pusat Pemerintah Provinsi Banten (KP3B), Kota Serang, Jum’at, 7 Agustus 2020.
Meski demikian, menurut Adi saat ini pertumbuhan ekonomi Banten mulai membaik. Sebab, masyarakat juga sudah mulai mengerti bagaimana mengatasi aktivitas di tengah pandemi Covid-19 ini.
“Sekarang negatif, tapi kan triwulan III belum tentu, mudah-mudahan sih tidak,” imbuhnya.
Adi kembali menjelaskan, lambatnya pergerakan ekokomi di Banten tidak terlepas dari banyaknya industri yang melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) dan merumahkan para pekerjanya.
Selain itu, Adi memprediksi pertumbuhan ekonomi pada triwulan III akan membaik. Alasannya, pembatasan sosial berskala besar (PSBB) telah diberikan kelonggaran.
“Kami prediksi saat ini sudah memasuki masa puncak, karena di triwulan III kemungkinan sudah membaik. Sebab PSBB juga sudah dilonggarkan,” jelasnya.
Editor: Fariz Abdullah