Potensi Tsunami 20 Meter Mengancam, BPBD Lebak Minta Relawan Blusukan ke Enam Kecamatan

Date:

Plt Kepala Pelaksana BPBD Lebak, Ajis Suhendo saat memberikan keterangan pers terkait potensi tsunami 20 meter di Lebak. (BantenHits.com)

Lebak– Pantai di selatan Kabupaten Lebak, Provinsi Banten yang berhadapan langsung dengan Perairan Samudera Hindia terdapat potensi megathrust atau gempa besar.

Potensi megathrust itu dapat menyebabkan terjadinya gelombang tsunami setinggi 20 meter di Perairan Selat Sunda, persisnya di Selatan Banten. 

Potensi tsunami di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten ini meliputi enam kecamatan, yakni Kecamatan Wanasalam, Malingping, Cihara, Panggarangan, Bayah dan Cilograng.

Potensi tsunami setinggi 20 meter, zona megathrust di selatan Pulau Jawa merupakan hasil kajian para ahli kebumian Institut Teknologi Bandung (ITB) yang dipublikasikan di jurnal ilmiah Nature baru-baru ini.

Menanggapi hal tersebut, BPBD Lebak mengaku telah menyiapkan beberapa cara untuk menghadapi potensi tsunami 20 meter.

Plt Kepala Pelaksana BPBD Lebak, Ajis Suhendi menerangkan langkah konkretnya pemerintah telah menyebar relawan untuk terjun ke masyarakat agar melakukan edukasi mitigasi bencana.

“Mitigasi ini salah satu cara untuk meminimalisir resiko dari terjadinya bencana. Mudah-mudahan dengan adanya edukasi dan informasi ini bisa meminimalisir kerugian akibat gempa bumi ataupun tsunami,”kata Ajis kepada awak media, Senin, 28 September 2020.

Menurut Ajis, Pemerintah Kabupaten Lebak juga telah menyiapkan jalur evakuasi untuk masyarakat saat menghadapi kondisi terburuk bencana.

“Kita mencari lokasi yang konturnya agak tinggi. Berdasarkan hasil pembahasan kepala desa dan kecamatan itu ditetapkan di Bihbul Gowong di Kecamatan Wanasalam,”tuturnya.

“Jalur evakuasi juga disiapkan di empat desa di Kecamatan Wanasalam,”tambahnya.

Ajis juga mengimbau agar masyarakat tidak panik mengenai informasi soal hasil riset yang menyebut adanya potensi tsunami 20 meter di enam kecamatan Kabupaten Lebak.

“Tetap waspada tapi jangan panik. Karena kita punya jeda waktu ketika 7 sampai 20 menit ketika terjadinya gempa dan ancaman tsunaminya. Jeda waktu itu yang sangat berharga untuk kita maksimalkan,”imbuh Kabag Administrasi Pembangunan (Admpemb) Setda Lebak ini.

Editor: Darussalam Jagad Syahdana

 

 

 

Author

Terpopuler

Share post:

Berita Lainnya
Related

Ada PJU Mati di Kota Tangerang? Hubungi Kontak-kontak Ini Agar Cepat Ditangani!

Berita Tangerang - Buat warga yang mendapati lampu penerangan...

Indonesia Emas 2045 Jadi Fokus, Ini Cara Ratu Tatu Padukan RPJPD dengan RPJPN

Berita Serang - Indonesia Emas 2045 menjadi fokus Rencana...

Dukungan Polri ke Kementan untuk Wujudkan Swasembada Pangan Jadi Energi Baru Pertanian

Berita Jakarta - Kementerian Pertanian dan Kepolisian Republik Indonesia...

Pangling! Begini Penampakan Kawasan Jalan Kali Sipon setelah Hari keempat Penertiban

Berita Tangerang - Penertiban yang dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot)...