Pandeglang – Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Pandeglang tahun 2020 telah digelar pada 9 Desember kemarin.
Pelaksanaan Pilkada ini tampak berbeda, lantaran penyelenggara serta warga yang menggunakan hak suara harus menggunakan protokol kesehatan saat datang ke TPS.
Meski berlangsung di tengah pandemi Covid-19, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pandeglang mengklaim partisipasi pemilih cukup tinggi.
“Capaian partisipasi ini tentunya juga mencapai target, kurang lebih partisipasi pemilih mencapai 69 persen,” kata Ketua KPU Pandeglang, Ahmad Suja’i, Rabu 16 Desember 2020.
Suja’i mengaku sempat khawatir partisipasi pemilih menurun. Karena selain pandemi Covid-19, sebagian wilayah di Kabupaten Pandeglang juga terdampak bencana banjir.
“Melihat situasi kemarin agak cemas.
Tetapi ini sangat luar biasa, berkat kerjasama semua pihak,” tutupnya.
Sementara Jubir Satgas Covid-19 Kabupaten Pandeglang, Dr Achmad Sulaenan mengaku, sejauh ini belum menerima laporan adanya penambahan kasus Covid-19 usai pelaksanaan Pilkada.
“Enggak ada laporannya, tapi karena memanag kita swab itu umum aja per k
Kecamatan, jadi enggak melihat dia petugas, yang penting target 12.200 untuk test swab terkejar,” ungkapnya.
Sulaeman menyebut, penerapan protokol kesehatan selama pelaksanaan Pilkada cukup bagus. Meski ada beberapa warga yang enggan menggunakan sarung tangan saat mencoblos.
“Rata rata bagus, walaupum ada beberpaa yang enggak mau pakai sarung tangan,” tandasnya.
Editor : Darussalam Jagad Syahdana
