Pandeglang – Kapolres Pandeglang, AKBP Belny Warlansyah memastikan kerjaan Angling Dharma di Kota Santri tidak ada. Adapun, oranamen ‘Angling Dharma’ di rumah milik Iskandar Jamaludin Firdos hanya sebuah sebuah simbol kedermawanan
“Kita sudah melakukan penyelidikan dan perlu
disampaikan ke masyarakat umum, bahwa ini (Angling Dharma) bukan sebuah kerajaan, itu hanya sebuah simbol,” kata Belny kepada wartawan, Kamis 23 September 2021.
Menurut Belny, pria paruh baya yang biasa disebut Baginda Sultan Iskandar Jamaludin Firdaus hanya menyukai aksesoris bernuansa kerajaan dan raja. Dari hasil penyelidikan tidak ditemukan adanya penyimpangan yang mengarah seperti Sunda Empire.
“Sejauh ini kegiatannya hanya membantu masyarakat yang susah. Mulai dari membangunkan rumah yang tidak layak huni, sampai memberi santunan kepada anak yatim piatu dan para janda. Kalau untuk dananya sendiri, dia mendapatkannya dari orang yang meminta do’a kepadanya,” ujarnya.
Sejauh ini, Belny meyakinkan, belum ada masyarakat yang melapor merasa dirugikan karena kegiatan-kegiatannya. Selain itu, ia pun mengimbau kepada masyarakat, untuk tidak berpikiran negatif terlebih dahulu.
“Saya minta kepada masyarakat Pandeglang, untuk tidak gampang terpengaruh oleh isu-isu yang beredar selama ini. Karena itu bisa membuat kegaduhan,” tutupnya.
Sementara Juru Bicara Iskandar, Ali menyebut bahwa rumah Iskandar merupakan sebuah padepokan meski mirip seperti kerajaan. Namun kata dia, rumah tersebut sengaja dibangun baginda -Sebutan akrab Ali pada Iskandar- untuk menyesuailan selera.
“Ya itu mah padepokan buka kerajaan, meski banyak aksesoris seperti kerajaan itu mah kan cuma hobinya beliau, terlihat kuno bangunnya juga. Namanya juga sudah sepuh, kalau suka yang tradisonal-tradisonal tidak aneh,” tutupnya.
Diberitakan sebelumnya, Iskandar Jamaludin Firdos menjadi viral usai penyerahan kunci rumah warga miskin yang dibangunnya.
Musababnya, saat peresmian rumah di kecamatan Pagelaran, Pandeglang, Iskandar berpakaian seperti raja.
Di tambah bangunan rumah milik Iskandar di Desa Pandat, Kecamatan Mandalawangi juga menyerupai kerajaan.
Ediror : Darussalam Jagad Syahdana