Cilegon – Mantan Wali Kota Cilegon Tubagus Iman Ariyadi akhirnya menghirup udara bebas usai keluar dari Lapas Kelas IIA Serang, Kamis, 23 September 2021.
Sesuai keluar dari Lapas, sekira pukul 09.35 WIB, Iman langsung menuju Masjid Baitul Islah yang berada di Lingkungan Pegantunga, Kelurahan Jombang Wetan, Kecamatan Jombang, Kota Cilegon.
Wartawan BantenHits.com, Iyus Lesmana melaporkan, sesampainya di masjid, Iman langsung melaksanakan salat sunnah dhuha sebanyak dua rakaat serta sujud syukur.
Sebelumnya, saat tiba di halaman masjid, iman langsung disambut oleh sanak keluarga dan masyarakat Cilegon yang sudah menunggu kedatangan iman.
Usai melaksanakan salat dan sujud syukur selanjutnya Iman menziarahi makam ayahnya, TB Aat Syafaat yang letaknya tak jauh dari masjid.
Di depan makam sang ayah yang juga diketahui merupakan mantan Wali Kota Cilegon, Iman secara tegas mengatakan dirinya tidak melakukan tindakan korupsi.
“Saya berani sumpah tidak melakukan korupsi. Saya tidak menerima uang, uang itu digunakan untuk Cilegon United Football Club ( CUFC ), itu amar putusan yang saya terima,” ujar Iman.
Iman membeberkan selama bertahun-tahun dirinya mempertanyakan landasan dirinya dihukum. Pasalnya sudah jelas amar putusan pengadilan yang ia terima bahwa dirinya tidak menerima uang dari kasus suap tersebut.
“Kalau itu yang saya terima, kenapa saya harus dihukum selama empat tahun, saya dipaksa meninggalkan jabatan ini,” bebernya.
Dibeli Selebriti
Seperti diketahui, artis ternama di Indonesia, Raffi Ahmad resmi mengakuisisi Cilegon United (CU) FC per April 2021.
Hal tersebut dinyatakan langsung oleh mantan Presiden CUFC, Yudi Apriyanto saat jumpa pers yang dilaksanakan di salah satu hotel di Kota Cilegon, Kamis, 1 April 2021.
Yudi mengungkapkan kesulitan ekonomi menjadi lasannya menjual club yang pernah Juara Regional Banten Divisi III Liga Indonesia 2012, Juara Divisi II Liga Indonesia 2013, dan Juara Divisi I Liga Indonesia 2014 itu.
Menurut Yudi, sejak terseret kasus korupsi mantan Wali Kota Cilegon Edi Ariadi pada tahun 2017 silam, CUFC kesulitan mendapatkan sponsor. Hingga saat bermain di Liga 2 CU sama sekali tidak mendapatkan sponsor.
“Berat buat saya (melepas CU), tapi ini yang harus saya lakukan, semenjak 2017 di mana (Cilegon United) sedang berkembang bagus-bagusnya kita kena musibah, cukup berat yang harus saya hadapi, musibah yang membuat saya terluka, membuat saya dicaci maki tapi ini menbuat saya lebih baik,” ujar Yudi saat itu.
“Saya tidak mau minta ke Pemda, karena saya juga sudah diingatkan oleh KPK, jauhkan CU dari Pemda, Cukup sedih (menjual CU), cukup berat karena CU 2015 saya yang melahirkan, saya yang memprakarsai,” tambahnya.
Di tahun 2020 Yudi mengaku sempat kembali berusaha untuk mencoba membangkitkan CU dari kehancuran. Namun usaha yang dilakukan olehnya tak membuahkan hasil.
“Untuk Lapangan sulit untuk latihan, saya cari uang sulit, saya coba menghubungi pengusaha tapi sulit. Dari pada tim ini hancur terpuruk saya harus lakukan yang terbaik, saya rasa tidak buruk juga, kita tetap di liga 2 dengan nama RANS Cilegon FC,” tandasnya.
Editor: Darussalam Jagad Syahdana