Berhentilah Percaya Dukun! Jangan Biarkan Korban Jiwa Berjatuhan setelah Dua Warga Jakarta Ini

Date:

IMG 20230113 122828
Dua mayat pria korban praktik perdukunan ditemukan tergeletak di perkebunan karet Kecamatan Cijaku, Kabupaten Lebak. (istimewa)

Berita Serang – Kepercayaan terhadap praktik perdukunan kembali menelan korban jiwa. Kali ini dua warga Penjaringan, Jakarta Utara dihabisi empat komplotan yang mengaku mampu mendatangkan dukun sakti.

Aksi pembunuhan ini, lagi-lagi dilatari motif para pelaku untuk menguasai harta korbannya.

Petiklah pelajaran dari kisah tragis yang akan kami sajikan berikut ini!

Identitas Korban dan Analisa Time Lining

Jumat pagi, 13 Januari 2023, warga Desa Cihujan, Kecamatan Cijaku, Kabupaten Lebak, mendadak geger. Dua mayat pria ditemukan di perkebunan karet di desa tersebut.

Saat ditemukan dua mayat dalam keadaan mengenaskan. Tangan dan kaki mereka diikat tali tambang plastik.

Berkat kejelian dan ketelitian tim gabungan jajaran Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Lebak dan Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Banten saat olah tempat kejadian perkara, kasus penemuan dua mayat ini berhasil terungkap kurang 1×24 jam.

Dua korban diketahui bernama WD (39) dan sopirnya berinisial KJA alias Kevin (48). Keduanya diketahui warga Penjaringan, Jakarta Utara.

Screenshot 2023 01 13 15 43 24 80 6012fa4d4ddec268fc5c7112cbb265e7
Kasatreskrim Polres Lebak, IPTU Andi Kurniady Eka Setyabudi saat memberikan keterangan pers di lokasi kejadian penemuan dua mayat pria di perkebunan karet Kecamatan Cijaku. (Istimewa)

Kasatreskrim Polres Lebak, IPTU Andi Kurniady Eka Setyabudi mengungkapkan, pengungkapan kasus yang menyedot perhatian warga Lebak, Banten ini bermula ketika petugas usai olah Tempat Kejadian Perkara (TKP). Pihak kepolisian menemukan petunjuk tentang identitas korban lalu mengikuti alur kegiatan.

“Identitas korban berhasil teridentifikasi dengan pendekatan scientific criminal investigation. Kita ikuti alur kegiatan korban melalui saudaranya
dalam analisa time lining, hingga akhirnya berhasil melakukan penangkapan terhadap empat pelaku,” kata Andi.

Menurut Andi, selepas membuang mayat kedua pria itu para pelaku melarikan diri ke wilayah Lampung Timur yang disebut-sebut terdapat keluarga dari salah satu pelaku.

“Kita bergerak cepat, didapati para pelaku ini tengah membersihkan mobil Daihatsu Luxio korban yang dicuri dan dipakai untuk membuang jenazah korban,”katanya.

“Mobil itu dicuci memang untuk dijual di wilayah Lampung,” tambah jebolan Akpol 2015 ini.

Keempat pelaku yang ditangkap di wilayah Lampung Timur masing-masing MT (36), SM (30), MA (30) dan SP (40). Keempatnya adalah warga Kabupaten/Kota Serang.

Petilasan Serewu Kragilan

IMG 20230117 104430
Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Banten, Kompol Akbar Baskoro saat memberikan penjelasan tentang pembunuhan dua warga Penjaringan Jakarta Utara. (BantenHits.com/ Iyus Lesmana)

Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Banten, Kompol Akbar Baskoro mengungkapkan, motif para pelaku membunuh korbannya adalah untuk menguasai harta korban berupa mobil Daihatsu Luxio.

“Motif pelaku ingin menguasai harta korban,” kata Agung.

Terlebih saat itu, MT yang merupakan otak pelaku tengah terlilit utang sebesar Rp 6 juta kepada tetangganya.

Niat jahat para pelaku ini muncul setelah WD meminta KJA mencarikan dukun. Namun, belum diketahui motif WD mencari dukun tersebut.

“Motif (WD mencari dukun) itu masih perlu pendalaman karena belum diungkapkan semua,” terang Agung.

Kabid Humas Polda Banten, Kombes Pol. Shinto Silitonga menjelaskan, WD yang ingin mencari dukun kemudian bersama KJA mendatangi MT. MT yang tak lain pelaku utama itu sebelumnya telah saling mengenal dengan KJA sejak tahun 2020. Saat itu mereka menjadi relawan COVID-19.

Setelah menghubungi MT, WD pun membekali KJA uang senilai Rp 8 juta. Alhasil, Kamis, 12 Januari 2023 MT sepakat mencarikan dukun dan memutuskan untuk mengajak keduanya ke Petilasan Serewu yang berlokasi di Desa Cilebu, Kecamatan Kragilan, Kabupaten Serang.

Tiba sekitar pukul 19.00 WIB, MT menghubungi ketiga rekannya untuk ikut ke Petilasan. Ternyata, mereka merencanakan untuk menghabisi kedua korban dengan alasan ingin menguasai mobil Daihatsu Luxio Silver dengan plat nomor B 1574 UID yang dibawa oleh KJA dan WD.

Sesampainya di Petilasan, korban sempat diajak singgah terlebih dahulu ke warung kopi. Disitu, dia disuguhkan sebuah kopi yang sudah diracun oleh rekan-rekan MT.

Meski sudah menenggak kopi beracun, ternyata WD tak meninggal dunia. Alhasil, SP dan SM langsung menjerat leher korban dengan tali sepatu hingga meregang nyawa.

Mengetahui sudah tiada, WD dijatuhkan lalu diangkat ke dalam mobil Daihatsu Luxio korban yang memang diincar kelompok sadis ini.

Hal yang sama juga dilakukan oleh MT kepada KJA. Setelah keluar dari Petilasan, korban juga langsung dijerat oleh para pelaku hingga meninggal dunia.

“Jasad keduanya dimasukkan ke dalam mobil Luxio itu. Rencananya jasad keduanya dibawa ke arah Warunggunung atau Malingping. Tapi karena sudah mau menjelang pagi akhirnya dibuang di perkebunan karet sekitar pukul 03.00 WIB,” katanya.

Berdasarkan hasil pemeriksaan, para pelaku tega menghabisi nyawa WD dan sopirnya KJA juga karena ingin menguasai mobil Daihatsu Luxio yang dibawa oleh korban.

Terlebih, MT otak dari pelaku pembunuhan ternyata terlilit utang Rp6 juta kepada tetangga rumahnya.

“Jadi MT ini punya utang ke tetangganya Rp6 juta, mobil Daihatsu Luxio ini mau diambil lalu dijual. Uangnya untuk membayar utang itu,” bebernya.

Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya para pelaku dijerat pasal berlapis yaitu Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana dan atau Pasal 365 KUHP tentang pencurian dengan kekerasan dengan ancaman hukuman pidana mati atau pidana penjara seumur hidup.

Editor: Darussalam Jagad Syahdana

Author

Cek Berita dan Artikel yang lain di:

Google News

Terpopuler

Share post:

spot_img

Berita Lainnya
Related

Sepanjang 2024, Beasiswa Tangerang Cerdas Sukses Jangkau 15 Ribu Pelajar di Kota Tangerang

Berita Tangerang -  Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang berhasil merealisasikan...

Diduga Sedot Rp 5 M dari Dana BOS, Sekber Relawan Andra-Dimyati Minta Tari Massal Pemecahan Rekor MURI Dibatalkan

Berita Banten - Koordinator Sekretariat Bersama atau Sekber Relawan...