Berita Pandeglang- Dinas Perhubungan Provinsi Banten memberikan update atau perkembangan soal rencana reaktivasi jalur kereta api (KA) Rangkasbitung-Pandeglang.
Mulanya, jalur KA yang terakhir beroperasi pada tahun 1983 itu akan direaktivasi pada tahun 2023. Namun, tiba-tiba rencana itu molor akibat terjangan Pandemi Covid-19.
Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Banten Tri Nurtopo, mengatakan, pada tahun 2023, masih pada proses penguasaan lahan rel yang puluhan tahun jadi pemukiman.
“Jadi 2023 ini baru penguasaan lahannya dulu, jadi proses tersebut baru sebagian saja. Jadi baru mau proses pembayaran untuk masyarakat, belum ke teknis,” kata Tri, Rabu, 25 Januari 2023.
Saat ini keadaan jalur kereta sudah tidak ada, karena sudah tertutup oleh rumah masyarakat.
Dia juga menjelaskan bahwa jalur kereta api Rangkasbitung-Pandeglang masih menggunakan trek lama seperti 38 tahun lalu.
“Jalur tersebut masih menggunakan jalur yang lama, jadi treknya itu masih menggunakan lintasan yang lama,” ujarnya.
Kata dia, jika anggaran dari pusat sudah, targetnya untuk pembebasan lahan bisa diselesaikan tahun ini.
“Jadi kalau anggaran sudah ada, untuk penguasaan lahan, kita targetkan tahun ini selesai. Jadi untuk saat ini lahan yang diproses baru sampai ke perbatasan Kabupaten Lebak – Pandeglang, jadi baru sampai situ, karena itu anggaranya dari pusat,” katanya.
“Jadi mudah-mudahan lancar, kita laksanakan. Karena saat ini kita sedang mengutamakan proses lahan tersebut,” sambungnya.
Sementara Kepala Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Jakarta dan Banten Kementerian Perhubungan, Rode Paulus Gagok Pudjiono, mengatakan proses tersebut belum dilaksanakan untuk tahun 2023.
“Untuk reaktivasi jika kami ada alokasi anggaran untuk penertiban akan dilakukan,” katanya saat dihubungi melalui telepon seluler.
Dirinya menanambahkan untuk pengerjaan fisik pembangunan trek rel kereta api akan dimulai pada tahun 2025.
“Maka tahun 2025 bisa dimulai kontruksi pekerjaan fisiknya,” ucapnya.
Editor: Darussalam Jagad Syahdana