Berita Banten – Provinsi Banten pernah lekat dengan citra korupsi. Lalu seperti apa komitmen pemberantasan korupsi dari pemimpin di Provinsi Banten saat ini?
Penjabat atau Pj Gubernur Banten, Al Muktabar mengatakan, pencegahan korupsi untuk percepatan pencapaian kesejahteraan bersama. Nilai-nilai antikorupsi perlu ditanamkan sejak dini.
Pernyataan tersebut disampaikan Al Muktabar pada Peringatan Hari Antikorupsi se-Dunia atau Hakordia 2023 Provinsi Banten di Plaza Aspirasi, KP3B Curug, Kota Serang, Sabtu, 9 Desember 2023.
Peringatan Hakordia 2023 kali ini mengusung tema ‘Sinergi Berantas Korupsi Untuk Indonesia Maju.’
“Peringatan Hari Antikorupsi se-Dunia (Hakordia) bagian dari sosialisasi pencegahan korupsi,” kata Al Muktabar dilansir laman resmi Pemprov Banten.
“Antikorupsi diawali dengan mencegah,” sambungnya.
Al Muktabar mengajak seluruh pihak untuk terus menerus saling mengingatkan. Menurutnya, kontrol sosial merupakan suatu hal penting.
“Pencegahan korupsi penting. Antikorupsi harus digiatkan bersama,” tegasnya.
Pencegahan Dilakukan Massif
Al Muktabar menambahkan, dalam pencegahan korupsi, Pemprov Banten bersama KPK melakukannya secara massif, di antaranya bersama para pejabat Pemprov Banten dan Pemerintah Kabupaten/Kota dengan dunia usaha swasta atau para pengusaha, para tokoh masyarakat dan juga organisasi profesi.
“Kita selalu berkolaborasi, konsep pentahelix. Mudah-mudahan dengan segala ikhtiar ini akan terus memposisikan Provinsi Banten dalam pencegahan korupsi,” ucap Al Muktabar.
Al Muktabar mengatakan, pencegahan korupsi dilakukan dari berbagai lini. Salah satunya dari Desa. Dan, tahun lalu Desa Gunungbatu Kecamatan Cilograng Kabupaten Lebak ditetapkan sebagai Desa Percontohan Antikorupsi.
Dirinya berharap ditunjuknya Desa Gunungbatu Kecamatan Cilograng, Kabupaten Lebak sebagai Desa Antikorupsi oleh KPK bisa direplikasi desa-desa lainnya.
Tanamkan Nilai Antikorupsi sejak Dini
Masih menurut Al Muktabar, generasi muda merupakan harapan masa depan bangsa Indonesia. Nilai-nilai antikorupsi perlu ditanamkan sejak dini.
“Hadirnya siswa siswi bagian pendidikan kepada mereka proses awal untuk nanti menjadi pemimpin Indonesia. Kita sudah melakukan pembekalan-pembekalan antikorupsi,” ungkapnya.
Al Muktabar meyakini, nilai-nilai antikorupsi bisa menjadi nilai lebih atau daya bagi generasi. Generasi muda harus jujur atau amanah untuk mendapatkan kepercayaan.
“Dunia global menghendaki tatanan orang yang amanah dalam bekerja, berbuat, dan bertindak,” bebernya.
“Generasi muda yang kita persiapkan bukan hanya untuk Provinsi Banten untuk nasional atau Indonesia. Bahkan berkemungkinan berkiprah secara mendunia. Dengan langkah seperti ini Mereka mendapatkan trust atau kepercayaan yang nilainya tinggi sekali,” pungkasnya.
