Menang Banyak dari Pengadaan Masker Rp 220 Ribu di Dinkes Banten, Siapa Sebenarnya Sosok Agus Suryadinata?

Date:

Para tersangka korupsi pengadaan masker untuk tenaga medis di Banten senilai Rp 3,3 Miliar, yakni Agus Suryadinata dan Wahyudin Firdaus diborgol Kejati Banten. (BantenHits.com/ Mahyadi)

Serang – Agus Suryadinata bin (Alm) Nazar adalah satu dari tiga terdakwa kasus dugaan korupsi pengadaan masker di Dinkes Banten yang merugikan negara Rp 1,68 miliar.

Dua terdakwa lainnya, yakni Lia Susanti binti Undin Machpudin sebagai Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) pengadaan masker di Dinkes Banten, dan Direktur PT Right Asia Medika (RAM) Wahyudin Firdaus bin Sanusi.

Meski bukan pejabat Pemprov Banten atau pengurus PT RAM, fakta persidangan mengungkapkan Agus Suryadinata merupakan pihak yang paling banyak menikmati hasil dari dugaan korupsi pengadaan masker.

Agus Suryadinata menguasai uang hasil korupsi markup sebesar Rp 1,48 miliar yang digunakan untuk membeli rumah, sedangkan Wahyudin memperoleh Rp200 juta dari fee bendera.

Yang menarik, dalam surat dakwaan Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejati Banten, Agus Suryadinata disebutkan sebagai orang yang menggunakan PT RAM dalam pengadaan masker yang satu pcs-nya dihargai Rp 220 ribu oleh Dinkes Banten.

“Terdakwa Agus Suryadinata Bin (Alm) Nazar merupakan orang yang menggunakan perusahaan PT Right Asia Medika (PT RAM),” demikian tertulis dalam informasi yang disampaikan dalam laman Pengadilan Negeri Serang seperti terpantau BantenHits.com, Senin, 9 Agustus 2021.

“Perbuatan terdakwa sebagai yang menggunakan PT RAM dan Saksi Wahyudin Firdaus sebagai Direktur PT RAM bersama dengan saksi Lia Susanti selaku PPK sebagaimana tersebut di atas yang menguntungkan terdakwa dan saksi Wahyudin Firdaus telah menimbulkan kerugian keuangan negara,” demikian tertera dalam dakwaan.

Diketahui, pembayaran Rp3,3 miliar untuk pengadaan 15.000 pcs masker di Dinkes Provinsi Banten, dilakukan tiga tahap ke rekening PT RAM.

Tahap pertama 19 Mei 2020 sebesar Rp 1,7 miliar, kedua tanggal 20 Mei 2020 sebesar Rp 725 juta, dan tahap ketiga Rp862 juta.

BPKP Provinsi Banten menemukan adanya kelebihan pembayaran dari kegiatan pengaadaan masker di Dinkes Banten yang berpotensi kerugian keuangan negara sebesar Rp 1,6 miliar.

Ketiganya dikenakan pasal Pasal 2 Ayat (1) jo Pasal 18 Undang-Undang RI nomor 31 Tahun 1999 Tentang Tindak Pidana Korupsi jo pasal 55 ayat (1) ke 1 KUHP.

Editor: Fariz Abdullah

Author

  • Darussalam J. S

    Darusssalam Jagad Syahdana mengawali karir jurnalistik pada 2003 di Fajar Banten--sekarang Kabar Banten--koran lokal milik Grup Pikiran Rakyat. Setahun setelahnya bergabung menjadi video jurnalis di Global TV hingga 2013. Kemudian selama 2014-2015 bekerja sebagai produser di Info TV (Topaz TV). Darussalam JS, pernah menerbitkan buku jurnalistik, "Korupsi Kebebasan; Kebebasan Terkorupsi".

Terpopuler

Share post:

Berita Lainnya
Related

Jelang Pilkada Serentak 2024 di Banten, Golkar ‘Geber’ Silaturahmi dengan Parpol-parpol

Berita Banten - Menjelang pelaksanaan Pilkada Serentak 2024 di...

Banten Dicanangkan Jadi Pusat Ekonomi dan Keuangan Syariah Dunia

Berita Banten - Provinsi Banten dicanangkan untuk menjadi pusat...

Wujudkan Zero Waste, Pemkot Tangerang Maksimalkan Sistem Pengolahan Sampah Berbasis Masyarakat

Berita Tangerang - Sistem pengolahan sampah berbasis masyarakat adalah...

Ingin Bangun Kota Tangerang lewat Kebersamaan, Sachrudin Terus Gerilya ke Parpol-parpol

Berita Tangerang - Calon Wali Kota Tangerang 2024-2029, Sachrudin...