Banten Hits – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pandeglang dinilai tak becus bekerja. Penyebabnya, Rumah Sakit tanpa kelas yang diwacanakan akan dibangun di Kecamatan Menes, hingga kini tak kunjung terealisasi.
Hal tersebut disuarakan sejumlah aktifis mahasiswa dari Koalisi Bintang Sembilan (KBS), di Bundaran Tugu Jam Alun-alun dan di depan kantor Bupati Pandeglang, Kamis (3/3/2016).
Menurut mahasiswa, dana untuk pembangunan RS tanpa kelas tersebut sudah disipakan pada tahun 2014 melalui Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).
“Rencana pembangunan RS itu hanya wacana belaka. Padahal, sejumlah masalah pelayanan kesehatan di Kabupaten Pandeglang masih jauh dari harapan. Ini seperti mimpi masyarakat di siang bolong yang ingin mendapatkan pelayanan yang baik,” kata koordinator aksi Abdu Rozak dalam orasinya
Padahal kata Rozak, pada bulan Maret-Juni tahun 2015 lalu, telah dilakukan perencanaan yang dilakukan oleh konsultan PT. Budi Dantim dengan menelan biaya sebesar Rp190 juta, Namun, faktanya sampai sekarang rencana pembangunan RS tersebut tak juga terwujud.
Menurutnya, rencana pembangunan RS tersebut sudah mendapat dukungan dari berbagai pihak, mulai dari Komisi IX DPR RI, Kementerian Kesehatan, Dinkes Provinsi Banten, dan Bupati Pandeglang yang siap menyediakan lahan seluas 800 meter persegi.
“Kami mempertanyakan kepastian dari Pemkab kapan dibangun dan jika tidak dikemanakan uang bantuan itu?,” tanyanya.
Mahasiswa juga mendesak Komisi IV DPRD Kabupaten Pandeglang untuk mendorong pembangunan RS tersebut agar secepatnya direalisasikan. Sehingga, bisa meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.(Nda)