Serang – Kehidupan dan keberagaman masyarakat Banten tak bisa dilepaskan dari peran Ulama. Hal tersebut disampaikan Gubernur Banten Rano Karno.
Rano mengatakan, silaturahmi antara Ulama, Umara dan masyarakat harus senantiasa dibangun. Hal tersebut guna mewujudkan kesamaan visi dan misi antara Pemerintah dan Ulama.
“Kesamaan visi dan misi ini jadi pondasi kuat untuk berjalannya fungsi Pemerintahan dan pembangunan di Provinsi Banten,” kata Rano di acara Tablig Akbar, Temu Silaturahmi dengan Ulama dan Kiai dalam rangka pengukuhan Deklarasi Forum Santri Banten, di Pondok Pesantren Sidratul Muntaha, di Kampung Cibogo Timur, Kelurahan Nyapah, Kecamatan Walantaka, Kota Serang. Minggu (22/5/2016).
Menurut Gubernur, penyelenggaraan acara tersebut merupakan momentum yang sangat strategis guna menjaga dan memelihara kebersamaan, persatuan, dan kesatuan.
“Ini juga untuk menegaskan kembali jati diri sebagai masyarakat yang agamis dan peran strategis dalam mewujudkan cita–cita mulia pendiri Banten yang ingin mewujudkan kesejahteraan masyarakat Banten yang berlandaskan Iman dan Takwa,” jelas Rano.
Sebelumnya, Pimpinan Pondok Pesantren Sidratul Muntaha KH. Didin Abdoel Latif menyampaikan deklarasi Forum Santri Banten. Dalam kesempatan tersebut juga dilakukan penyerahan bantuan berupa voucher Umroh, seragam Linmas. Bantuan dari Pemoprov Banten tersebut diberikan kepada guru ngaji dan anggota Linmas.
Kegiatan tersebut juga diisi dengan tausyiah dari Abuya Muhtadi Dimyati, sekaligus memperkenalkan Kapolda Banten yang baru Brigjen Pol Ahmad Difiri kepada para kyai dan santri yang hadir.
Turut hadir Sekretaris Daerah (Sekda) Banten Ranta Soeharta, anggota Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (FKPD) Provinsi Banten, dan para Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Provinsi Banten.(Humas Pemprov Banten)
