Pandeglang – Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Kabupaten Pandeglang Olis Solihin menegaskan, tidak pernah memberi instruksi apapun terkait plang Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) yang kini membuat bingung para kepala sekolah (SD).
“Saya tegaskan bahwa saya tidak pernah memberikan instruksi baik lisan maupun lisan,” kata Olis, Kamis (30/8/2018).
Plang UKS memang membuat para kepsek SD di Pandeglang kebingungan. Pasalnya, mereka tidak pernah memesan atau meminta plang tersebut. Namun, tiba-tiba saja mereka harus membayar plang yang sebelumnya memang tidak ada dalam rencana anggaran biaya sekolah senilai Rp1 juta.
BACA JUGA: Kepsek di Pandeglang Bingung Bayar Plang UKS
Olis mengaku, baru mengetahui adanya pengadaan plang tersebut dari pihak luar lingkungan Dindik. Setelah ditelusuri, ternyata pengadaan plang merupakan inisiatif salah satu pegawai Dindik Pandeglang bersama salah satu LSM.
“Pengadaan plang UKS itu inisiatif salah satu oknum pegawai yang mengajak LSM, enggak ada koordinasi” ketus Olis.
Dirinya akan membuat surat edaran yang menegaskan bahwa plang tersebut bukan instruksi dan kebijakan Dindik Pandeglang sehingga persoalan mau dan tidaknya membeli diserahkan ke pihak sekolah.
“Mau beli silahkan tidak beli juga silahkan. Karena, itu ulah dia (pegawai-red) yang ngajak LSM,” jelas Olis.
Terpisah Plh Korwil Pendidikan Kecamatan Pulosari, Mahdi membantah, jika pihaknya disebut berbisnis dengan cara menjual plang tersebut ke seluruh sekolah SD.
Menurut Mahdi, pengadaan dilakukan oleh Forum Bela Negara yang udah berkoordinasi dengan Kasi Sapras SD Dindik Pandeglang, Endang.
“Pihak FBN berkoordinasinnya dengan Pak Endang, dan kata FBN, mereka sudah keliling ke sekolah-sekolah dan korwil untuk mensosialisasikan pengadaan plang itu,” tukasnya.(Nda)
 Kabupaten Pandeglang Olis Solihin menegaskan, tidak pernah memberi instruksi apapun terkait plang Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) yang kini membuat bingung para kepala sekolah (SD).){kind=link}