Rajiah Salsabillah tak pernah menyangka, iseng-iseng yang dilakukannya 2013 lalu ternyata menjadi pembuka jalan hidupnya sebagai atlet panjat tebing. Pada pagelaran Asian Games 2018, iseng-iseng Rajiah akhirnya diganjar hadiah: medali emas.
Ditemui wartawan Banten Hits Maya Aulia Apriliani di sela-sela latihan di Lapangan Ahmad Yani, perempuan kelahiran Tangerang, 30 April 1999 ini tersenyum mengenang masa-masa awal menggeluti dunia panjat tebing.
Menurutnya, semua brawal dari sang kayak yang ternyata juga seorang atlet panjang tebing di Kabupaten Tangerang.
“Awalnya karena dari kakak. Dulu kakak juga atlet, tapi atlet di Kabupaten Tangerang. Bedanya aku di Kota Tangerang, jadi waktu kakak menjadi atlet di 2012, kemudian aku menyusul di 2013,” ujarnya, Rabu, 5 September 2018.
Ia mengatakan, karirnya menjadi atlet memang tidak diduga. Bermula dari dirinya yang sering latihan di Lapangan Ahmad Yani hingga iseng-iseng mengikuti seleksi atlet.
“Awalnya ikut seleksi pemilihan atlet di AY, saya enggak tau iseng aja ada seleksi terus ikutan, ternyata itu seleksi atlet dan dapet peringkat dua,” ungkapnya.
Rajiah yang memulai karir atlet nya pada usia 14 tahun tersebut mengaku telah mengikuti pertandingan setingkat daerah yang tidak ia sangka-sangka.
“Yang paling menarik seru kok tiba-tiba bisa ikut pertandingan disiapin buat Porda terus Porprov pertandingan pertama 2014 dan senang bisa bersaing dengan yang besar juga,” terangnya.
Rela Diledek Teman Sekolah karen Sering Bolos
Meski menjadi atlet harus memakan waktu latihan yang tidak sebentar dan mengorbankan banyak hal termasuk waktu sekolah, Rajiah mengaku bangga dapat mengharumkan nama Indonesia di kancah Asia.
Rajah ingat, setiap kembali dari kompetisi ke sekolah, ia harus mendapatkan cibiran akibat jarang masuk kelas. Hal itu tak membuat Rajiah hilang semangat berlatih panjat tebing.
“Paling dibilang, ‘kapan masuk sekolah? Udah dicariin (guru) nih. Tugas belum kumpul dan numpuk. Kapan masuk biar bisa kerjain bareng-bareng?’ Temen sekolah nyariin mulu. Kalau guru sih ada aja tapi rata rata mendukung. Mata pelajaran misalnya ketinggalan. Tapi yaudah lah jadi tetep dikejar kerjain tugas. Pernah masuk sekolah langsung ujian, tapi alhamdulillah bisa sampai sekarang,” ucapnya.
Untuk bonus yang didapatkan dari Pemerintah Indonesia sebesar Rp 1,5 miliar yang ia dapatkan, Rajiah mengaku akan menabungnya. Perempuan yang meraih medali pertamanya di Iran pada gelaran tingkat Asia tersebut mengaku bahagia dapat membahagiakan kedua orangtuanya dan masyarakat Kota Tangerang bangga.
“Hadiah belum tahu mau diapain, mungkin mau disimpan dulu, karena sekarang mau fokus buat Olimpiade, dan bersyukur karena bisa membuat orangtua dan masyarakat Kota Tangerang bangga,” tandasnya. (Rus)
TONTON JUGA VIDEO TENTANG RAJIAH SALSABILLAH DI BAWAH INI