Rekrutmen Calon Pendamping Lansia di Banten Kisruh, Panitia Abaikan Kartu Seleksi dan Tunjuk 15 Orang Ikut Tes

Date:

TES CALON PENDAMPING LANSIA DI BANTEN
Peserta tes pendamping lansia di Dinsos Banten saat melakukan aksi protes kepada panitia penyelenggara di Kantor Dinas Sosial Banten. (BantenHits.com/ Mahyadi)

Serang – Sebanyak 19 calon pendamping lansia kecewa tak bisa mengikuti tes yang diselenggarakan Kementerian Sosial Republik Indonesia atau Kemensos RI di di Kantor Dinas Sosial Provinsi Banten, KP3B, Kota Serang, Jumat 23 November 2018.

Para calon pendamping lansia ini pun mengajuka protes kepada penyelenggara. Pasalnya, mereka datang untuk mengikuti tes berdasarkan undangan resmi dari panitia. Mereka juga telah memiliki kartu tanda peserta.

Sulhan, salah satu peserta asal Tangerang Selatan membeberkan, berdasarkan data yang ditampilkan di website, jumlah pendaftar di Banten mencapai 800 peserta. Dari jumlah tersebut, jelas Subhan, yang masuk mengikuti tes hanya sekitar 100 orang. Namun jumlah itu pun kembali menyusut, karena pada akhirnya hanya ada sekitar 15 orang, dengan rincian delapan mengikuti tes, tujuah lainnya berada dalam ruangan.

“Entah ada kesalahan di sistem atau dalam proses pendaftaran. Yang jelas dalam pelaksanaan ini, Dinsos Provinsi tidak mengetahui, sekalipun pelaksanaan dilaksanakan di Gedung Dinsos Banten. Hal tersebut karena dari Kementerian yang langsung turun tangan,” ujar Sulhan.

Ia dan peserta lainnya mengaku kecewa karena telah datang jauh-jauh. Ia dan peserta lainnya telah memiliki kartu tapi tetap tidak bisa masuk.

“Itu tanpa sepengetahuan, kenapa harus bisa masuk yang tujuh itu. Itu yang gak kita tau. Kita sudah punya kartu ujiannya, sudah download. Tapi tidak bisa masuk. Karena yang bisa masuk cuma 15 orang tadi, ini sangat janggal sekali,” ungkapnya.

Menurut Sulhan, sebelumnya tidak ada konfirmasi dari pihak Kementerian terkait jadwal tes hari ini, padahal identitas pendaftaran sudah dilampirkan mulai email, nomor hp, dan media sosial.

“Kalau kita tidak bisa masuk, harusnya ada konfirmasi sebelumnya. Sehingga yang masuk ke sini itu hanya delapan orang, dan ditambah lagi tujuh orang. Mereka tidak ada transparansi, mengapa yang tujuh orang itu bisa masuk karena apa gitu,” ujarnya.

Panitia Akui Abai

Insulinda Marbun, staf Deputi Lansia Kemensos RI menjelaskan, Kamis, 22 November 2018, tim seleksi berpesan kepada pihaknya, akan ada nomor-nomor peserta tes yang bermasalah. Kesalahan itu memang karena sistem mengeluarkan nomor peserta terlebih dahulu tetapi tidak lengkap yakni 10 digit.

“Itu yang didownload mereka. Yang lengkap itu 10 digit, bukan 6 digit,” jelasnya.

Insulinda mengatakan, persoalan ini terjadi bukan hanya di Banten, tetapi di semua provinsi yang ada di Indonesia. Ia mengaku telah meminta maaf kepada 19 peserta tersebut karena telah terjadi kesalahan sistem.

“Saya untuk itu meminta maaf, bahwa nama-nama yang bisa masuk itu adalah nama yang diterima untuk seleksi. Berdasarkan nama itu lah yang saya panggil,” ungkapnya.

Ia juga mengaku tidak mengada-ngada dengan persoalan yang terjadi. Peserta yang dipanggil masuk untuk mengikuti itu memiliki kesamaan data yang dipegang pihanya dengan peserta.

“Kalau barkode kan gak mungkin, harus pake alat. Makanya tadi kita nomer, nama, dan fotonya disesuaikan dengan yang kita pegang,” katanya.

Insulinda membeberkan, peserta yang mengikuti tes tersebut berjumlah 22 orang, yakni 15 orang yang resmi lulus dengan memiliki nomer ujian berjumlah 10 digit, dan tujuh orang yang memiliki nomor ujian enam digit. Adapun yang akan diterima, itu hanya tiga orang di setiap provinsi. Ia mengaku, kesalahan dari pihaknya yakni tidak menginformasikan kembali perihal pelaksanaan test ujian ini.

“Itu sudah ada dari panitia datanya, jadi kita gak bisa ganggu. Saya hanya melaksanakan sesuai dengan fungsi saya, tidak bisa masuk-masukin gitu aja. Adapun kalau tidak puas dengan jawaban yang saya berikan, silahlan datang ke Salemba. Lebih puas lagi kan,” pungkasnya.(Rus)

Author

Terpopuler

Share post:

Berita Lainnya
Related

Baru Nikah di Kabupaten Tangerang, Ini Sosok Ahmad Arif Si Pembunuh Wanita Paruh Baya dalam Koper

Berita Tangerang - Kamis, 25 April 2024, warga Cikarang,...

Formatang Minta Ratu Atut Mewakafkan Satu Keluarganya untuk Mengabdi di Kabupaten Tangerang

Berita Tangerang - Forum Masyarakat Tangerang atau Formatang meminta...

Airin Tolak Istilah ‘Borong Parpol’ saat Daftar Calon Gubernur Banten 2024-2029 di PKB

Berita Banten - Calon Gubernur Banten 2024-2029, Airin Rachmi...

Daftar Calon Gubernur Banten 2024 di PDI-P, Berkas Airin Langsung Dinyatakan Lengkap

Berita Banten - Airin Rachmi Diany resmi mendaftar Calon...