Banten Hits – Para jurnalis dari media cetak, televisi dan online yang bertugas melakukan peliputan di Kabupaten Lebak, Senin (7/9/2015), menggelar aksi unjuk rasa ke kantor Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD) Lebak.
Aksi tersebut sebagai bentuk kekecewaan awak media yang sempat dilarang masuk menuju pendopo Kabupaten Lebak untuk meliput jalannya prosesi pelantikan 265 pelantikan Pilkades oleh Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya, Sabtu (5/9).
“Tidak mungkin seorang pejabat tidak mengetahui bahwa dalam melakukan tugas peliputannya Jurnalis dilindungi Undang-undang No. 40 tahun 1999, ini kok malah terkesan sengaja Kabid Pemdes melarang teman-teman Jurnalis masuk untuk meliput,” kata Heri dari harian Tangerang Raya.
Enjang, jurnalis dari Radar TV juga menyangkan, sikap Kabid Pemdes Apip Saepudin, yang selain sempat melarang awak media masuk meliput pelantikan justru berbohong saat akan dimintai tanggapan oleh awak media ihwal tahapan Pilkades dan ditundanya pelantikan Kades yang dijadwalkan pada Jum’at (4/9).
“Ini menunjukan pejabat yang tidak kooperatif kepada media. Kedatangan kami hanya ingin meminta konfirmasi kepada beliau tapi beliau malah bersikap seperti itu,” terangnya.
Enjang berharap hal tersebut bisa menjadi bahan evaluasi Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya terhadap jajarannya. Pasalnya, kejadian tersebut akan berpengaruh kepada citra Pemkab Lebak sebagai pelopor Kabupaten yang mempunyai lembaga yang fokus dalam persoalan ketransparansian (Komisi Transparansi dan Partisipasi).
Sementara itu, Kepala BPMD Lebak, membantah, jika pelarangan peliputan tersebut dilakukan. Ia juga menegaskan, terkait dengan berbagai tahapan penyelenggaraan Pilkades, pihaknya sangat terbuka.
“Tidak-tidak, tidak ada istilah pelarangan itu. Bahkan kita mendorong pelantikan Pilkades bisa terekspose. Kawan-kawan media semua boleh masuk,” kilahnya. (Nda)
