Pandeglang – Kisah memilukan dialami Nining Suryani (44), seorang guru honorer di SD Negeri Karyabuana 3, Kecamatan Cigeulis, Kabupaten Pandeglang. Bersama suami dan dua anaknya, Nining terpaksa tinggal di toilet sekolah karena tak mampu bayar rumah kontrakan.
Nining Suryani dan suaminya Ebi (46) merupakan warga Kampung Cimapag, Desa Karyabuana, Kecamatan Cigeulis. Hampir dua tahun keluarga ini menjadikan sebagian bangunan toilet di SD Negri Karyabuana 3 sebagai tempat tinggal. Persisnya pasca rumah mereka ambruk.
Gaji Nining sebagai guru honorer di SD tersebut sebesar Rp350 ribu, hanya cukup untuk membiayai EV, anak keduanya yang masih sekolah menengah pertama di Yayasan Darul Ulum Saketi, Pandeglang.
Untuk makan sehari-hari, sebelum mengajar, Nining berjualan makanan ringan di sebagian bangunan toilet siswa dan dewan guru tersebut.
Setelah kisah tragis Nining viral, jajaran Kecamatan Cigeulis yang merasa iba dengan Nining, melakukan penggalangan bagi aparatur desa dan kecamatan untuk membangunkan rumah yang layak untuk Nining dan suaminya.
“Kami juga merasa prihatin, dan kami sudah sepakat baik sari kecamatan mau pun guru untuk dibikinkan rumah yang layak, kebetulan mereka punya tempat. Insya Allah lah dua tiga hari sudah digarap,” kata Sekretaris Kecamatan Cigeulis, Encep Hadikusuma, Selasa, 16 Juli 2019.
Encep mengakui, tempat tersebut tidak layak dihuni oleh manusia. Akan tetapi, pada waktu itu Nining beberapa kali meminta tempat tersebut, sehingga kepala sekolah mengijinkan, karena kasihan Nining tidak memiliki rumah.
“Karena untuk memanfaatkan wc sekalian mau jualan di sana akhirnya terpaksa kepala sekolah ini mengijinkan tinggal di situ dengan merenovasi ditambah ruangan. Itu sudah jelas memang kurang layak pada umunya ditinggali oleh manusia, karena memang tempat wc. Dan perlu diketahui Ibu Nining ini keluarga yang kurang mampu,” ujarnya
Editor: Darussalam Jagad Syahdana
