Pandeglang – Bupati Pandeglang, Irna Narulita mengaku sakit hati mendengar ada pedagang nasi goreng (nasgor) yang wajannya disita oleh rentenir yang populer disebut bank keliling setelah tidak bisa membayar utangnya.
Menurut Irna, perilaku seperti itu adalah rentenir yang berkedok koperasi. Oleh karenanya, Irna meminta rentenir harus dibasmi, agar para pedagang kecil tidak tercekik oleh bunga pinjaman.
“Rentenir itu bukan koperasi keliling, (tetapi) berkedok seperti koperasi keliling. Ibu prihatin, itu harus dibasmi, itu tidak punya hati itu,” kata Irna kesal, Rabu, 12 Februari 2020.
Irna juga meminta agar Dinas Koperasi (Dinkop) Kabupaten Pandeglang sering melakukan sosialisasi kaitan dengan pinjaman yang aman. Pasalnya, saat ini warga calon peminjam itu, orientasinya asal ada uang saja, padahal bunganya mencekik.
“OPD kami (Dinas Koperasi) harus banyak sosialisasi, pinjam uang ke siapa yang aman. Kadang- kadang mereka enggak liat aman dan tidaknya, ada uang Rp 2 juta, ternyata bunganya mencekik leher, sehingga mereka terlunta lunta, jangankan bisa makan, bisa bisa terusir dari rumahnya,” ujarnya.
Selain itu, Irna juga mendesak agar Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) tidak asal dalam memberikan Kredit Usaha Rakyat (KUR) kepada masyarakat.
Dia juga akan berkordinasi dengan Forkopimda, untuk bisa menyelamatkan nasib masyarakat yang beroperasi di usaha ekonomi kerakyatan di bawah agar bisa didorong.
“Kami menuntut kepada Himbara, jangan sampai memberikan KUR kepada orang-orang yang tidak berhak mendapatkannya, harusnya usaha-usaha warungan, klontong, kan KUR ini bunganya sangat ringan,” tandasnya.
Editor: Darussalam Jagad Syahdana
