Banten Hits.com – Mendekati bulan suci ramadhan, kebutuhan bahan pokok akan mulai mengalami kenaikan. Selain harga beras dan gas elpiji 3 kilogram, Dinas Perindustrian dan Perdangangan (Disperindag), mengaku tidak bisa intervensi terhadap harga kebutuhan bahan pokok atau sayur mayur di pasar.
“Kita hanya bisa intervensi kepada beras dan Gas, itu pun tidak sampai ke tingkat pengecer hanya sebatas tingkat agen dan pangkalan,” kata Kabid Perdagangan Disperindag Lebak, Orok Sukmana, di Rangkasbitung.
Untuk menekan kenaikan harga mendekati bulan puasa, pihaknya, meminta, kepada para pelaku usaha (pedagang-red) untuk tidak menggunakan kesempatan di tengah tingginya permintaan masyarakat terhadap kebutuhan bahan pokok tersebut.
“Ya, kita minta pedagang tidak menggunakan kesempatan dengan menaikkan harga tinggi, normal-normal sajalah. Begitu juga masyarakat (pembeli-red), kita juga harapkan tidak membeli dengan memborong karena ini bisa memicu kenaikan harga,” jelasnya.
Kendati demikian, dari pantauan rutin Disperindag, kenaikan bahan pokok dan sayur di pasar tradisional belum signifikan dan masih dalam batas normal. Hanya beberapa saja kebutuhan dapur yang sudah mengalami kenaikan. Dan, ada juga beberapa yang mengalami penurunan.
“Cabe rawit, dari Rp33.500 turun Rp28.000, hanya bawang merah yang naik mencapai 10 persen dari Rp26.000 ke Rp29.200, dan bawang putih yang naik hanya 5 persen. Fluktuasinya memang dipengaruhi oleh pasokan barang,” pungkasnya. (Nda)
