Banten Hits – Puluhan karyawan pergudangan besi PT Bristul di Jalan Raya Serang, Kecamatan Jatiuwung, Kota Tangerang mengadukan tempat mereka berkerja ke Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang, Senin (23/11/2015). Mereka mengeluhkan, gaji karyawan yang dibayarkan pihak perusahaan yang tidak sesuai dengan Upah Minimum Kota (UMK).
Dengan meggunakan mobil komando, puluhan karyawan berorasi di depan kantor Puspamkot Tangerang. Massa juga sempat menutup akses jalan menuju lokasi aksi.
“Sesuai dengan UU No 13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan, perusahaan (PT Bristul) hanya membayar upah Rp45 ribu per hari kepada karyawan. Belum lagi, tidak ada jaminan kesehatan, cuti dan status karyawan yang tidak jelas. Dan sesuai dengan peraturan, itu pelanggran yang dilakukan perusahan,” kata Tri Pamungkas dalam orasinya.
Aksi unjuk rasa puluhan karyawan, kata Tri sudah di lakukan kali keempat. Namun, hingga kini tak kunjung mendapat tanggapan dari manajemen perusahaan.
“Untuk itu, kami minta kepada Wali Kota menyelesaikan masalah perburuhan dengan memangil pihak manajemen,” pintanya.
Tidak mampunya Dinas Ketenagakerjaan Kota Tangerang menyelesaikan persoalan yang dihadapi para buruh diduga, lantaran ada main mata antara Disnaker dengan pihak perusahaan.
Sudarto, salah seorang karyawanmengaku, jika dirinya sudah 10 tahun bekerja di perusahan tersebut. Namun, ia tidak pernah menerima hak-haknya sebagai karyawan.
“Ya gaji aja, paling mentok Rp45 ribu sehari, kalau kita sakit bawa surat dokter tapi gaji tetap dipotong,” keluhnya.
“Semua karyawan ada 30 orang, kita mogok semua. Manajemen juga engak ada yang ke kantor kaeena semua karyawan mogok,” tambahnya. (Nda)
