Banten Hits – Abas (26), nelayan asal Kampung Lampe, RT 002 RW 06, Desa Cigondang, Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang, terpaksa kembali mengemis.
Saat ditemui awak media di Pasar Badak Pandeglang, Abas yang menggendong anaknya, Arip (11) mengaku, memutuskan untuk kembali mengemis lantaran janji Bupati Irna Narulita yang akan memberikan pekerjaan kepadanya, hingga kini tak juga kunjung ia dapatkan.
Pasca ditegur Irna agar tak lagi mengemis bersama anaknya yang menderita gizi buruk, Abas mengaku sudah tak lagi melakukan pekerjaan tersebut. Namun, sejumlah uang yang diberikan Irna saat itu sedikit demi sedikit habis untuk memenuhi kebutuhan sehar-hari.
BACA: Irna Minta Bayi Gizi Buruk di Alun alun Dirawat dan Janjikan Ayahnya Pekerjaan
Bingung mencari pekerjaan, Abas pun memilih kembali menjadi pengemis yang berkeliling di Pasar Labuan dan Pandeglang. Hal itu ia lakukan tak lain untuk memenuhi kebutuhan ekonominya, apalagi kondisi Arip yang butuh asupan makanan.
“Sudah hampir dua minggu saya ditegur Bupati agar tidak mengemis lagi. Tapi mau gimana, saya tidak punya uang, anak saya butuh makan. Janji mau dikasih pekerjaan dan anak saya akan dirawat sampai sekarang enggak ada kabar. Saya telepon dan SMS ke nomor yang bupati kasih enggak pernah ada jawaban,” keluh Abas.
Terpisah Kepala Dinas Kesehatan Pandeglang, Indah Dinarsiani membantah jika Pemkab Pandeglang tak mau merawat Arip. Kata Indah, gizi buruk yang dialami Arip bukan karena asupan makanan, akan tetapi karena bawan sejak lahir.
“Sudah dirapatkan dengan SKPD lintas sektoral beberapa waktu lalu minggu lalu, Untuk menangani Abas dan anaknya tidak cukup oleh Dinkes saka, tapi SKPD lainya juga harus aktif, terutama Dinas Sosial,” jelasnya.
“Kami bingung, bukan Dinkes tutup mata. Tapi memang harus ada peran aktif juga dari SKPD lain Dinsos salah satunya, apalagi anak itu juga masuk dalam kategori cacat, dan penangannanya ada di Dinas Sosial,” kilahnya.(Nda)
