Alasan Dijodohkan Rekayasa Eno Parihah Jauhi Pelaku

Date:

Banten Hits – Perlahan misteri di balik pembunuhan sadis Eno Parihah (sebelumnya ditulis Eno Fariah) di Mes PT Polypta Global Mandiri, Desa Jatimulya, Kecamatan Kosambi, Tangerang, Jumat (13/5/2016), terus terkuak menyusul ditangkapnya tiga pelaku oleh tim gabungan Polda Metro Jaya dan Polres Metro Tangerang.

BACA JUGA: Polisi Tetapkan Pacar Eno Fariah dan Dua Rekannya Tersangka

Yang mengejutkan, satu dari tiga tersangka pembunuhan sadis tersebut masih ternyata masih berstatus pelajar SMP di Kabupaten Tangerang, yakni RAL (15), warga Gang Musala Mustaddin, Desa Jatimulya, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang.

BACA JUGA: Satu Pelaku Pembunuh Eno Fariah Masih SMP

Kasat Reskrim Polres Metro Tangerang AKBP Sutarmo bahkan mengungkapkan, untuk mengetahui peran masing-masing tersangka, polisi kemudian menggelar pra-rekonstruksi di lokasi pembunuhan pada Minggu (15/5/2016) malam. 

“Salah satu pelaku yang bernama Rahmat Arpian alias Mamat memasukan gagang cangkul ke alat kelamin korban dengan mengunakan kakinya,” kata Kasat Reskrim Polres Metro Tangerang, Senin (16/5/2016).

BACA JUGA: Ini Teman Pacar Eno yang Sadis Menusukkan Cangkul ke Kemaluan

Bahkan dari tersangka lainnya, yakni Imam Ariadi yang nerupakan pacar korban, polisi berhasil memperoleh keterangan mengenai motif pembunuhan sadis yang dilatari perasaan cemburu karena korban mengatakan telah dijodohkan orangtuanya.

BACA JUGA: Kecewa Dijodohkan Motif Pembunuhan Sadis Eno Fariah

Menurut Asep Suryana (54), tetangga korban di Desa Pamandikan, Kecamatan Lebakwangi, Kabupaten Serang, alasan dijodohkan sengaja dibuat korban untuk menjauhi Imam Ariadi karena korban tidak suka kepada pelaku.

“Itu sengaja dibuat karena korban tidak suka,” kata Asep kepada Banten Hits lewat telepon selulernya, Senin (16/5/2016) sore.

Namun malang, sebelum benar-benar korban bisa menjauh dari Imam Ariadi, dia harus meregang nyawa dengan cara yang sadis. Eno Parihah kini telah beristirahat selama-lamanya di kampung kelahirannya.(Rus)

 

Author

  • Darussalam J. S

    Darusssalam Jagad Syahdana mengawali karir jurnalistik pada 2003 di Fajar Banten--sekarang Kabar Banten--koran lokal milik Grup Pikiran Rakyat. Setahun setelahnya bergabung menjadi video jurnalis di Global TV hingga 2013. Kemudian selama 2014-2015 bekerja sebagai produser di Info TV (Topaz TV). Darussalam JS, pernah menerbitkan buku jurnalistik, "Korupsi Kebebasan; Kebebasan Terkorupsi".

Terpopuler

Share post:

Berita Lainnya
Related

Dua Parpol Pemilik Suara Besar di Banten Gelar Pertemuan Tertutup, Isyarat Koalisi Mencuat

Berita Banten - Partai Golkar dan Partai Gerindra yang...

Arahan Presiden Jokowi dalam Rakernas Kesehatan Nasional di Kabupaten Tangerang

Berita Banten - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri sekaligus...