Banten Hits – Anjloknya partisipasi pemilih pada Pilkada serentak 2015 lalu yang hanya 56 persen dinilai karena pembatasan kampanye oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Pandeglang, Gunawan melihat, rendahnya partisipasi pemilih masih menghantui Pilgub Banten 2017. Persoalannya, masih dibatasinya Alat Peraga Kampanye (APK) yang menjadi salah satu media untuk mengenalkan pasangan cagub-cawagub Banten
“Partisipasi akan tetap anjlok kalau tidak didukung dengan sosialisasi yang gencar dari calon. Apalagi, pemasangan APK dibatasi, padahal pilkada kemarin salah satu indikator minimnya partisipasi karena itu (APK),” kata Gunawan, Selasa (22/11/2016).
Bersama partai politik pengusung WH-Andika, Golkar terus gencar melakukan konsolidasi kader hingga tingkat ke tingkat RT agar pasangan calon nomor urut satu ini lebih dikenal luas.
“Kita sudah koordinasi dan kumpulkan kader agar bekerja sesuai koridor yang ditetapkan KPU,” akunya.
Namun, Golkar Pandeglang lanjut dia, tak akan memasang target perolehan suara. Rendahnya partisipasi pemilih pada Pilkada serentak lalu membuat ia tak mau berspekulasi soal suara.
“Yang penting memenangkan WH-Andika di Pandeglang. Partisipasi tentu harus didongkrak kalau melihat partisipasi pemilih pada Pilkada 2015 lalu,” ucapnya.
Ia optimis, WH-Andika mampu menang di Pandeglang. Hal ini melihat raihan suara Golkar pada Pileg, Pilpres, dan Pilkada. Partai beringin ini mampu menguasai sebagian suara di dapil 1, 5, dan 6.
“Saya optimis. Suara Golkar saja di Pandeglang banyak di zona 1, 5, dan 6. Lalu, sekarang bergabung dengan 6 partai lain, semua bsia jadi lumbung suara WH-Andika,” tandasnya.(Nda)