Pandeglang – Dua bocah kembar Muhamad Taufiq dan Muhamad Hidayat mengalami kelainan pada kedua kakinya. Kedua kaki bocah yang masih berusia dua tahun ini bengkok atau dalam istilah medis dicebut clubfoot.
Karena keterbatasan biaya, Sarnah (41) ibunda Taufiq dan Hidayat hanya mampu membawa kedua buah hatinya berobat dengan cara tradisional. Sarnah hanya bisa berharap ada bantuan dari pemerintah dan dermawan agar anak-anaknya bisa diobati.
BACA JUGA: Bocah Kembar Penderita Kaki Bengkok di Pandeglang Butuh Uluran Tangan
Ironinya, meski sudah dua tahun, namun Pemerintah Desa Gunungbatu, Kecamatan Munjul, Kabupaten Pandeglang mengaku tak mengetahui kondisi Sarnah yang membutuhkan bantuan untuk bisa mengobati kedua anaknya.
Kepala Desa Gunungbatu Ata Kusmana mengaku, selama ini ia tak menerima laporan dari RT/RW, Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) maupun puskesmas.
“Bukan saya tidak peduli. Tapi gimana, tidak ada yang laporan ke saya. Saya siap dorong dari segi apapun, kita cari solusinya,” kilahnya, Senin (24/4/2017).
Sementara itu, TKSK Munjul, Samsiah mengatakan, pihaknya sudah mengajukan Taufiq dan Hidayat agar bisa menerima bantuan dari program disabilitas. Namun, karena keterbatasan kuota, ia tak bisa memastikan kapan bantuan tersebut bisa diterima.
“Sudah saya masukan ke program disabilitas dinas sosial. Kapan cairnya saya tidak tau, karena kuota kita memang terbatas,”
Samsiah menyebut, di Kecamatan Munjul bukan hanya Taufiq dan Hidayat yang membutuhkan bantuan. Ia berharap, dengan keterbatasan yang dimiliki, semua pihak bisa ikut terlibat membantu.
“Masih ada yang lain, kemampuan saya sangat terbatas butuh peran semua pihak,” tandasnya.(Nda)
