Tangerang – Sejumlah kendaraan berplat merah yang di depan Kawasan Pusat Pemerintahan Kota (Pusmpekot) Tangerang dihadang oleh sekelompok orang yang menggelar aksi unjuk rasa, Jumat (8/12/2017).
Satu per satu kendaraan yang akan masuk dan keluar dari kawasan puspemkot dihadang dan ditempeli kertas bergambar kondisi warga korban gusuran di Panunggangan Barat, Kecamatan Cibodas yang dilakukan petugas Satpol PP pada Rabu (6/12).
BACA JUGA: Ratusan Rumah di Panunggangan Barat Dibongkar Satpol PP
Unjuk rasa tersebut merupakan bentuk kecaman terhadap tindakan penggusuran terhadap ratusan rumah di Panunggan Barat dan mendesak Wali Kota Tangerang Arief R. Wismansyah bertanggung jawab terhadap kondisi warga yang menjadi korban gusuran. Mereka mengecam lantaran penertiban ratusan bangunan tempat tinggal menyebabkan kesengsaraan warga.
“Ini salah satu bentuk rasa kecewa kita. Sebagai pemimpin sudah sepatutnya kita minta pertanggungjawabannya,” kata Saiful Bahri salah seorang peserta aksi.
BACA JUGA: Korban Penggusuran di Panunggangan Barat Mulai Terserang Penyakit
Seharusnya kata Saiful, pemerintah daerah sudah mempunyai solusi jika mengambil langkah tersebut. Pasalnya, tidak sedikit warga yang kini harus hidup sengsara dengan kebijakan tersebut.
“Jangan diam saja! Bagaimana masyarakat hidup? Sekarang lihat, mereka harus tidur di kuburan tanpa atap,” tegasnya.
BACA JUGA: Korban Gusuran Panunggangan Barat Tidur di Kuburan
Pengunjuk rasa akan kembali menggelar aksi serupa dengan jumlah massa yang lebih besar jika Pemkot Tangerang tidak juga mengatasi persolan tersebut.
“Kita akan konsolidasi untuk aksi yang lebih besar,” katanya.(Nda)